JAKARTA– PT Timah Tbk (TINS), perusahaan pertambanbangan pelat merah, menargetkan produksi pada 2017 sebanyak 30 ribu metrik ton (MT) dibandingkan target tahun ini sebesar 24 ribu MT ditopang maraknya kegiatan eksplorasi perusahaan, baik di darat maupun di laut. Dengan outlook harga timah yang membaik dari saat ini US$ 21 ribu per ton, Timah memproyeksikan target tersebut dapat tercapai.

“Apalagi dengan bergabungnya kami ke dalam holding tambang pada 2017, ini merupakan potensi cukup besar bagi perusahaan untuk tumbuh lebih besar,” ujar M Riza Pahlevi Tabrani, Direktur Utama Timah.

Menurut Riza, dampak penggbaungan perusahaan tambang badan usaha milik negara akan memiliki struktur biaya yang lebih kuat dan modal yang lebih beasr untuk kegiatan operasional. Karena itu, Timah, menurut dia, akan memperluas pasar dengan mencari berbagai pasar baru. Apalagi lebih dari 90% pasar Timah adalah ekspor yang permintaannya terus meningkat.

Hingga kuartal III 2016, Timah mencatatkan laba bersih sebesar Rp50,65 miliar. Jika dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,47 miliar, laba bersih PT Timah pada tahun ini melonjak lima kali lipat. Di sisi lain, beban pokok pendapatan Perseroan juga menyusut 11,77% secara tahunan menjadi Rp4,09 triliun.

Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan Timah, menjelaskan peraihan kinerja keuangan yang positif pada periode ini tidak lepas dari upaya Perseoran untuk melakukan efisiensi, salah satunya engan mengoptimalisasi fasilitas produksi, seperti pemeliharaan berkelanjutan untuk kapal isap produksi serta kapal keruk agar dapat
berfungsi dengan baik. “Perseroan akan menghentikan pengoperasian fasilitas produksi yang tidak efisien untuk mengurangi biaya produksi,” katanya, baru-baru ini.

Agus mengatakan, saat ini, perseroan juga sedang membangun fuming plant di unit metalurgi Muntok, untuk lebih mengefisienkan biaya produksi logam timah dan mengurangi jumlah sisa timah yang tidak terpakai (slag). Hal ini diproyeksikan bisa mendongkrak performa Timah ke depan.

PT Timah saatg ini berupaya mencari tambahan cadangan timah melalui eksplorasi yang intensif. Sampai September 2016, tercatat kegiatan eksplorasi laut menemukan sumber daya terukur (measured) sebesar 36.716 ton, sumber daya tertunjuk (indicated) sebesar 6.181 ton, dan sumber daya tereka (inferred) sebesar 1.162 ton. (RA/DR)