JAKARTA– PT Timah (Persero) Tbk (TINS), emiten pertambangan milik pemerintah, akan membeli enam unit kapal hisap serta mengembangkan pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter) timah hingga berkapasitas 30 ribu ton per tahun. Emil Ermindra, Direktur Keuangan Timah, mengatakan dana untuk investasi tersebut berasal dari belanja modal tahun ini sebesar Rp 2,65 triliun yang bersumber dari kas internal dan dari pinjaman perbankan ataupun penerbitan surat utang.

“Maksimal pada akhir semester I 2017 kapal tersebut sudah terbeli yang akan melengkapi 20 kapal yang dimiliki perusahaan saat ini. Kapalnya bisa kapal baru, kapal bekas atau membuat kapal bekerja sama dengan mitra bisnis,” ujarnya.

Emir mengatakan, untuk pengembangan smelter dialokasikan dana Rp600 miliar. Pembangunan smelter diproyeksikan memakan waktu 18 bulan.

“Kami tak hanya mengandalkan fasilitas pengolahan mineral mentah atau smelter yang berada di darat karena 67% operasional PT Timah berada di laut dan 33% berada di darat,” katanya.

Hingga Desember 2016, total cadangan timah perseroan mencapai 335.909 ton. Sebanyak 79% diantaranya atau 264.806 ton berada di laut. (RA)