JAKARTA- PT Sugih Energy Tbk (SUGI), emiten pertambangan minyak dan gas bumi, mendapatkan banyak tawaran pinjaman dari sejumlah institusi keuangan dan perbankan global untuk pengembangan bisnis setelah Dana Pensiun Pertamina masuk sebagai pemegang saham perusahaan.  

M Helmi Kamal Lubis, Direktur Utama Dapen Pertamina, mengatakan tiga institusi keuangan global, yaitu RHB OSK, Deutsche Bank, dan Credit Suisse berkomitmen memberi  pinjaman kepada Sugih Energy sebesar US$400 juta.
 
Menurut Helmi dana tersebut sebagian untuk akuisisi sebesar US$200 juta dan sisanya untuk pengembangan blok migas perseroan.  Akuisisi dua perusahaan tersebut bisa dilakukan oleh Sugih Energy ataupun melalui Dapen Pertamina. “Ini bergantung pada bank pemberi kredit,” katanya.
 
Helmi menjelaskan kedua perusahaan tersebut merupakan emiten yang memiliki prospek bisnis cemerlang dan Dapen membidik kepemilikan saham sebesar 20% dari satu perusahaan tersebut. ‎”Nanti saja nama perusahaannya, yang jelas perusahaan tersebut perusahaan terbuka, biar lebih transparan,” kata Helmi.
 
Sugih Energy saat ini memiliki  tiga blok migas. Pertama, Selat Panjang PSC yang berada di Riau, Sumatra. Pada Juli 2013, Sugih mengakuisisi 55% saham dari Petroselat Ltd selaku operator blok ini. Selat Panjang memproudksi 750 bopd minyak dan 1 mmscfd gas. Pada akhir 2015 perseroan menargetkan produsi 5 mmcfd.
 
Kedua, Lemang PSC di Sumatera, dekat dengan Jabung yang dikelola Petrochina. DeGoyler & MacNaughton memperkirakan blok ini memiliki sumberdaya 511 juta barel minyak dan 467 miliar kaki kubik gas.
 
Keitga, Blok Kalyani di Sumatera Selatan dan Jambi. Sugih mengakuisisi blok tersebut pada 18 september 2012 sebanyak 51% saham dari Eurorich Group Ltd.
 
Perseroan mendapatkan persetujuan plan of development (POD) untuk Blok Lemang serta penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PT PLN (Persero).
 
Pada 17 Februari 2014, anak usaha Sugih Energy, PT Hexindo Gemilang Jaya, sebagai operator Blok Lemang, sudah menyelesaikan pengujian di sumur Akatara 2, dan juga mendapat migas. Drill stem test (DST) yang dilakukan atas Sumur Akatara 2 itu, menunjukan hasil yang positif.
 
Volume di produksi awal bisa mencapai 2.300 barel per hari (bph) untuk minyak dan 5,4 mmscfd gas. Pada 6 Mei 2013 lalu, perseroan mengumumkan bahwa operator Blok Lemang telah menemukan cadangan minyak pada Sumur Akatara 1.
 
Pada awal 2016 Sugih Energy Tbk (SUGI) akan memulai produksi Blok Lemang dan dimulainya komersialisasi gas dari Blok Selat Panjang di akhir 2015. Perseroan akan menyiapkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) 2016 sebesar US$30 juta.
 
Perseroan memiliki portofolio yang seimbang antara minyak dan gas bumi sehingga akan mampu memberikan keuntungan secara jangka pendek dan menengah. Menurut manajemen, bisnis Sugih Energy masih berada pada fase recovery, potensi keuntungan yang bisa diperoleh akan lebih besar, dibandingkan dengan perusahaan yang sudah masuk fase secondary.(DR)