Jakarta -Kargo perdana LNG (Liquified Natural Gas) dari Lpangan Tangguh yang dioperasikan BP telah dtiba di Terminal Regasifikasi Arun. Volume gas sebanya 199.000 m2 diperuntukkan bagi PLN dan Industri di sekitarnya, yang penyalurannya akan melewati ruas Pipa Arun-Belawan milik Pertagas

Menurut Direktur Keuangan Pertagas, Roehjadi proses rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC) Regasifikasi Arun yang dimulai awal tahun 2014 kini selesai tepat waktu. .“Konstruksi tuntas seratus persen, plant telah siap untuk memasuki proses commissioning,”katanya saat menyaksikan penerimaan pertama LNG di Lhokseumawe, Aceh Utara.

Terminal Penerimaan dan Regasifikasi Arun merupakan memodifikasi asset eksisting ex. PT Arun NGL yang berlokasi di Lhokseumawe, Aceh Utara ini akan dikelola anak perusahaan Pertagas yakni PT Perta Arun Gas. Dengan beroperasinya fasilitas regasifikasi ini Pertagas segera mewujudkan harapan masyarakat di Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatra Utara dengan menyediakan gas alam cair bagi PLN dan industri di wilayah tersebut.

Direktur Utama Perta Arun Gas, Teuku Khaidir mengatakan, Perta Arun akan menjalankan tugas sebaik-baiknya dari perusaan induk dengan mengelola terminal penerimaan dan regasifikasi berkapasitas produksi 400 MMSCFD, agar LNG dapat tersalurkan dan memenuhi kebutuhan listrik yang besar di wilayah ini. Sebagaimana diketahui, gas yang diregasifikasi di terminal ini sangat dibutuhkan untuk mengatasi memenuhi kebutuhan energi yang semakin tinggi di Aceh dan di Sumut.

Sebelumnya Pertagas juga telah berhasil melaksanakan uji coba operasi pipa Arun Belawan pada 11 Des 2014 lalu di kawasan PLN Pembangkitan Listrik Sumatera Utara, sektor Pembangkitan Belawan. Dengan beroperasinya Terminal Penerimaan dan Regasifikasi Arun, proses komersialisasi Oipa Arun Belawan tidak akan mengalami hambatan. Selanjutnya, Pertagas akan mempercepat pembangun pipa gas sepanjang 120 km untuk memasok gas bagi industri nasional yang berada di Kawasan Industri Medan (KIM) hingga ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mengkei. Proyek pipa yang pencanangannya dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo Januari lalu ini, rencana akan beroperasi Juni 2015.