BOJONEGORO – Exxonmobil mendapat persetujuan untuk bisa memproduksi minyak di lapangan Banyuurip, Blok Cepu, Jawa Timur hingga mencapai kapasitas maksimal  220 ribu barel per hari (bph). Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) memenilai Exxon telah memenuhi syarat teknis untuk meningkatkan produksi.

Erwin Maryoto, Vice President for Public and Government Affair Exxonmobil, mengungkapkan SKK Migas telah menyepakati hasil kajian dari Exxonmobil yang menemukan cadangan baru sebagai syarat untuk bisa meningkatkan produksi.

“SKK Migas sepakat dengan hasil evaluasi Exxonmobil, cadangan yang disetujui SKK Migas 729 juta barel yang direcoverable,” kata Erwin kepada Dunia Energi di Bojonegoro, Senin (25/9).

Dia menambahkan dengan penemuan cadangan baru tersebut Exxon memproyeksikan puncak produksi lapangan Banyuurip di level rata-rata 200 ribu bph bisa bertahan hingga tiga tahun dari tahun ini atau hingga 2020.

Erwin mengatakan pada awalnya kapasitas hanya sampai 185 ribu bph, namun setelah dikaji dan dioptimasi ternyata kapasitas maksimal produksi di Blok Cepu mencapai 220 ribu bph dengan performa rata-rata yang bisa diproduksikan saat ini mencapai sekitar 205 ribu – 208 ribu bph.

Jumlah tersebut bahkan sudah melebihi Work Program & Budget (WPNB) yang ditetapkan sebesar 801,6 ribu bph.

“Sudah kita bahas sudah sepakat semua, makanya target 2017 kan jadi 801,6 ribu bph itu dari  revisi WP&B terakhir yang disetujui SKK Migas,” ungkap Erwin.

Menurut Erwin, peningkatan produksi hingga ke level 200 ribu bph juga tidak akan menambah beban negara, karena pihak Exxon tidak perlu menambah investasi dan hanya menambah biaya operasional kegiatan.

“Kalau sekarang dari 185 ribu bph ke 220 ribu bph kan itu kita tidak tambah investasi tambahan hanya biaya operasi aja, jadi tidak menambah cost recovery,” tandas dia.(RI)