JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), badan usaha milik negara di sektor pertambangan, menargetkan volume penjualan emas sebesar 364.943 ounce sepanjang tahun ini. Target tersebut tidak jauh berbeda dengan realisasi penjualan 2016 sebesar 360.746 ounce

Volume penjualan emas Antam sebagian besar dari pembelian ke pihak ketiga. Untuk produksi emas dari tambang yang dikelola sendiri dipatok sebesar 72.982 ounce. Pada tahun lalu, produksi tambang Pongkor dan Cibaliung yang dikelola perseroan mencapai 77.884 ounce.

Untuk mendorong penjualan emas, Antam masuk ke industri perhiasan dengan brand LM dan penjualan emas melalui fasilitas PT Pos Indonesia (Persero) dan PT Pegadaian (Persero). Serta melalui 13 gerai butik emas dengan spesifikasi berstandar London Bullion Market Association (LBMA) yang diproduksi Antam.

Produk emas batangan Antam, termasuk dalam kriteria produk emas yang dapat diinvestasikan dari dana repatriasi program tax amnesty sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK08/2016 tentang Penempatan Investasi di Luar Pasar Keuangan dalam Rangka Pengampunan Pajak.

“Antam berkeyakinan akan memperoleh manfaat positif dari besarnya animo masyarakat untuk mengikuti tax amnesty,” ujar Tedy Badrujaman, Direktur Utama Antam dalam laporan tahunan perseroan.

Pada tahun lalu, volume penjualan emas Antam turun sebesar 20,86 persen dari 455.865 ounce pada 2015 menjadi 360.746 ounce.

Seiring penurunan volume penjualan, pendapatan Antam dari emas ikut turun 24,2 persen dari Rp7,31 triliun menjadi Rp 5,54 triliun. (AT)