Pemerintah memutuskan tidak ada kenaikan tarif listrik hingga Maret 2018.(Foto-Dunia Energi)

JAKARTA – PT PLN (Persero) akan menjadikan efisiensi di seluruh lini sebagai solusi seiring kebijakan pemerintah untuk mempertahankan tarif listrik pada awal 2018. Efisiensi menjadi harga mati lantaran harga bahan baku, seperti batu bara terus merangkak naik.

“Prinsipnya kami pahami dan mencoba efisien ke dalam (internal perusahaan). Lihat biaya-biaya yang bisa diefisiensi, kami lakukan,” ujar Sofyan Basir, Direktur Utama PLN di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jakarta, Rabu (27/12).

Beberapa upaya efisiensi internal yang bisa dilakukan seperti operasional maintenance, zonasi BBM dalam batu bara sebagai bahan baku, serta dengan memilih kualitas batu bara yang digunakan.

Sofyan pun yakin pemerintah tidak akan serta merta membiarkan keuangan PLN terpuruk dengan adanya keputusan tersebut. Salah satunya adalah dengan adanya pembayaran piutang subsidi kepada PLN.

“Menurut saya cash flow masih mencukupi. Kan ada pembayaran subsidi dari pemerintah. Itu juga memperkuat cash flow,” kata Sofyan.

Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah memutuskan tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) maupun tarif listrik untuk periode Januari-Maret 2018. Keputusan tersebut diambil dengan melihat kemampuan daya beli masyarakat.

“Pada 1 Januari – 31 Maret tetap (harga), tidak ada kenaikan. Harga eceran BBM untuk gasoline 88 atau Premiun dan gasoil 48, Biosolar itu ditetapkan tidak naik untuk periode 1 Januari sampai 31 Maret 2018. Satu-satunya pertimbangan, daya beli masyarakat, itu saja,” kata Ignasius Jonan, Menteri ESDM.(RI)