JAKARTA– PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) yang merupakan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dibawah koordinasi dan supervise SKK Migas, memproyeksikan produksi minyak tahun ini sebesar 83 ribu barel per hari (BPH) dan produksi gas sebesar 986,11 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Target produksi minyak ini lebih tinggi dari realisasi 2017, yaitu 77.200 BPH dan gas turun dari realisasi tahun lalu sebesar 1.018 MMSCFD.

Manajemen Pertamina EP juga mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar US$ 755 juta dengan rincian US$ 328 juta untuk pengembangan bisnis dan US$ 427 juta pengembangan nonbisnis. Sedangkan pendapatan ditargetkan mencapai US$ 2,73 miliar dan laba bersih US$ 547 juta, lebih rendah dari realisasi tahun lalu masing-masing sebesar US$ 2,76 miliar pendapatan dan US$ 615 juta laba bersih.

Untuk mencapai target tersebut, manajemen Pertamina EP tetap menjalankan kegiatan operasi dan produksi dengan mengedepankan aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan (HSSE) pada berbagai aktivitas di lapangan.

Zero accident merupakan komitmen bersama. Karena itu, aspek HSSE menjadi landasan bagi semua pekerja Pertamina EP,” ujar Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia-Energi di Jakarta, Rabu (21/2).

Menurut Nanang, HSSE bukan hanya slogan, tapi harus ditanamkan pada setiap orang yang terlibat dalam kegiatan usaha migas sehingga dapat tumbuh menjadi budaya. Apalagi industri hulu migas adalah industri yang sangat berisiko tinggi, baik risiko investasi maupun risiko operasional. “Karena itu, penerapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) sudah menjadi kewajiban melekat yang harus dipenuhi oleh industri hulu migas agar selalu berkelanjutan,” katanya.

 

Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf berfoto bersama Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) sekaligus Komisaris Utama Pertamina EP Syamsu Alam, Senior Vice President HSSE PT Pertamina (Persero) Lellin Eprianto, dan Vice President HSE Pertamina Heri Budiarso (kiri-kanan) di sela peringatan bulan K3 Nasional 2018 di kantor pusat PT Pertamina EP di Jakarta. (Foto: Dokumentasi Pertamina EP)

Komitmen Pertamina EP yang menjunjung tinggi komitmen zero accident pada aspek HSSE kegiatan operasi produksi terbukti dari sejumlah penghargaan yang diraih perusahaan. Sepanjang 2017, misalnya, Pertamina EP menyabet sejumlah penghargaan, antara lain dua Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Emas yang diraih Field Rantau dan Field Tarakan serta 12 PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pertamina EP juga meraih Penghargan Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha atas capaian Jam Kerja Selamat dari Kementerian ESDM dan dua Penghargaan Subroto dalam bidang Keselamatan Minyak dan Gas Bumi dengan Kriteria jam Kerja Aman, serta Bidang Inovasi Energi dari Kementerian ESDM. Di luar itu, perusahaan juga memperoleh Sertifikat Sistem Manajemen Pengamanan  Peringkat GOLD  yang diterima oleh delapan Field di Pertamina EP serta ISRS7 Level 7 Field Rantau yang diaudit oleh DNV GL.

“Total Recordable Insident Rate di Pertamina EP mencapai 0,16  merupakan hasil  terbaik dalam sejarah Pertamina EP sekaligus tergolong pencapaian terbaik di KKKS SKK Migas,” jelas Nanang.

Untuk lebih meningkatkan pemahaman aspek HSSE terhadap seluruh pekerja, Pertamina EP menggelar acara Peringatan Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional 2018 di Jakarta, Senin (19/2) lalu. Kegiatan ini bertema “Jadikan HSSE Sebagai Beyond Culture” dan dilakukan secara serentak di seluruh asset maupun Field yang tersebar di Indonesia.

 


Pemimpin Redaksi KompasTV Rosiana Silalahi memandu jalannya talkshow motivation yang menghadirkan pekerja Pertamina EP pada acara peringatan bulan K3 Nasional 2018 di Kantor Pusat PT Pertamina EP. (Foto: Dokumentasi Pertamina EP)

Berbagai kegiatan mengisi bulan K3 disii dengan rangkaian kegiatan seputar keselamatan kerja, seperti penanganan keadaan darurat, pelatihan first aider, fire drill, perlombaan cerdas cermat serta kegiatan lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan pentingnya aspek HSSE. Hal ini karena HSSE merupakan tolak ukur dan menjadi keharusan bagi performans perusahaan disamping tingkat dan capaian produksi.

Syamsu Alam, Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) sekaligus Komisaris Utama Pertamina EP, mengapresiasi peringatan bulan K3 Nasional yang diadakan Pertamina EP. Kegiatan yang dilakukan anak usaha Pertamina di sektor hulu migas itu mengajak semua para pekerja mengetahui lebih dalam lagi mengenai aspek-aspek HSSE.

“Saya mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir, saya menyimpulkan bahwa kegiatan ini mengajak kita semua para pekerja agar lebih memahami lebih dalam lagi mengenai aspek HSSE,” ujar dia. (DR)