JAKARTA – Produksi minyak dan gas PT Pertamina (Persero) hingga sembilan bulan 2016 telah melampaui target sepanjang tahun ini sebesar 308 ribu barrel oil per day (BOPD) dan gas sebesar 1,9 miliar cubic feet per day (BCFD).

Hingga kuartal III, Pertamina telah memproduksi minyak sebesar 322,84 ribu BOPD, naik 16,6% dibanding periode yang sama tahun lalu 276,77 ribu BOPD. Produksi gas juga naik menjadi dua BCFD, dibanding periode sembilan bulan 2015 sebesar 1,73 BCFD atau naik 15,8%.

Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina, menyatakan lapangan minyak dalam negeri masih menjadi kontribusi terbesar dalam memberikan sumbangan produksi perusahaan. “Untuk kenaikan produksi minyak 16%-an ini kita lihat banyak dari 72% – 80% berasal dari lapangan domestik. Kita harap upaya yang dilakukan bisa berhasil dengan model EOR dan metode lain. Ada inovasi yang secara bertahap justru jadi andalan Pertamina,” kata Wianda di Jakarta, Selasa (25/10).

Dia menambahkan efisiensi di sektor hulu juga cukup menjanjikan dan memberikan dampak yang tidak sedikit terhadap kinerja perusahaan. Karena itu, Pertamina optimistis untuk tahun depan target peningkatan produksi bukanlah hal mustahil yang bisa dicapai.

“Untuk 2017 kita berani target 348 BOPD minyak dan untuk gas 2,2 BCFD,” tambahnya.

Menurut Wianda, untuk mencapai target tersebut, Pertamina siap mengoptimalisasikan sejumlah lapangan terminasi dan blok migas yang ada di luar negeri. Dari sisi grafik. Lapangan unorganiknya bisa naik dari luar negeri. Persentase dari lapangan lokal tahun 2017 target produksi sebesar 335 ribu BOPD sementara dari lapangan luar kita target produksi 103 ribu BOPD.

“Kita support kebutuhan di hulu lapangan luar negeri. Kita juga rencanakan di Aljazair bisa manambah presentase saham kita disana. Luar naik terus sebenarnya sangat menjanjikan,” tandas Wianda.(RI)