JAKARTA – Pemerintah menargetkan proyek percobaan (pilot project) mekanisme distribusi tertutup elpiji bersubsidi 3 kilogram dimulai pada April 2016. Dari tiga wilayah yang nantinya melakukan proyek percontohan distribusi tertutup elpiji bersubsidi, baru Kota Tarakan, Kalimantan Utara, yang telah memastikan kesiapan melakukan uji coba. Jika uji coba berhasil, skema distribusi tertutup akan diaplikasikan secara nasional pada 2017.

“Tarakan setuju karena mau konversi ke jaringan gas kota. Sementara dua wilayah lainnya sedang didiskusikan secara intensif dengan pemerintah daerah,” ujar I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Jumat.

Menurut Wiratmaja, pemerintah masih mengkaji skema pendistribusian yang tepat untuk diimplementasikan dalam rangka mengurangi subsidi elpiji. Meski telah menyiapkan skema sidik jari, kartu, hingga bantuan langsung, pemerintah masih terus menggali masukan termasuk pengalaman serupa di luar negeri.

“Ada empat mekanisme, dan itu sedang didiskusikan dengan masukan dari teman-teman di luar negeri. Bank Dunia juga memberikan masukan. Kami lihat mana yang paling bagus, itu yang dipakai (dalam pilot project),” kata dia seperti dikutip Antara.

Wiratmaja mengatakan pemerintah akan melakukan verifikasi agar tidak mengulang kesalahan yang sama dengan negara lain dalam distribusi elpiji bersubsidi.

“Di India misalnya, rakyat dikasih uang tunai ternyata kemana-mana. Akhirnya ditarik lagi. Makanya kita belajar dari pengalaman mereka agar tidak terjadi di kita,” tandas dia.(AT)