JAKARTA – PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) membuka peluang masuknya investor strategis baru. Hal ini sejalan dengan keputusan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Selasa (11/7).

Saat ini saham perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Bakrie itu dikuasai publik melalui Bursa Efek Indonesia sebesar 56,58%. Sisanya dimiliki UBS AG Singapore s/a Reignwood Intl Group Co. Ltd, sebesar 14,63%, Mackenzie Cundill Recovery sebesar 7,5%, PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) sebesar 5,71%, dan PT Prudential Life Assurance sebesar 4,66%.

Herwin Wahyu Hidayat, Investor Relations Energi Mega Persada, mengungkapkan pada agenda pertama RUPSLB menyepakati reverse stock split. Sebelum reverse stock split dilakukan, jumlah saham perusahaan adalah 49 miliar lembar dengan nominal sebesar Rp100 per lembar. Sehingga, total modal yang disetorkan itu adalah Rp49 triliun.

“Setelah reverse stock split yang akan terjadi, jumlah saham yang ditempatkan dan disetor turun dari 49 miliar lembar dibagi 8 menjadi sekitar 6 miliar lembar saham. Dengan itu, harga nominal naik 8 kali lipat dari Rp100 per lembar naik menjadi Rp800 per lembar,” ungkap Herwin.

Dia mengatakan, dengan aksi reverse stock split ini maka jumlah modal yang disetor dan ditempatkan tidak ada yang berubah. Melalui aksi korporasi ini perdagangan diyakini akan lebih liquid.

“Targetnya diharapkan tahun in, tidak lama. Jadi market cap-nya juga sama, yakni Rp49 triliun,” kata Herwin.

Untuk agenda RUPSLB kedua, Herwin menerangkan, telah dilakukan persetujuan peningkatan modal dasar perseroan melalui perubahan anggaran dasar perseroan.

“Serangkaian aksi korporasi yang dimulai dengan reverse stock, ujung-ujungnya diharapkan masuknya investor strategis selanjutnya pengurangan pinjaman perusahaan,” tandas Herwin.(RA)