JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan bahwa saat ini Pemerintah tengah melakukan berbagai perubahan fundamental yang belum dilakukan di masa lalu. Hal ini merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam melakukan reformasi struktural.

“Ada banyak  hal yang kita ambil dalam sektor ini, banyak keputusan penting yang kita buat. Misalnya, sampai hari ini apresiasi kepada kebijakan kita mengalihkan subsidi dari sektor konsumtif ke sekor produktif jelas sangat berdampak cukup besar,” ujarnya akhir pekan.

Sudirman menuturkan pengalihan ini salah satunya berpengaruh pada sektor infrastruktur, seperti pembangunan jalan dan jembatan. Pada awal Pemerintahan terdapat 240 alat berat beroperasi, namun saat ini sudah meningkat hingga 5 kali lipat, sekitar 1.400 alat berat bekerja di seluruh Indonesia.

Keputusan berikutnya adalah, mengenai kembali beroperasinya kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang telah diambil alih oleh Pemerintah. “Dengan kembali beroperasinya kilang TPPI pada minggu ini, maka 100.000 barel impor akan lebih hemat dan berdampak langsung pada permintaan devisa,” jelas Sudirman.

Dia menuturkan kebijakan penting lainnya terkait dengan sektor hilir migas. Mulai tahun depan akan ada ground breaking beberapa proyek kilang. “Ini menjadi bagian dari resolusi kita yang sedang kita dorong,” tegasnya.

Hal lain yang berdampak pada penghematan devisa adalah pengolahan crude oil yang dilakukan di dalam negeri. Sudirman mengatakan melalui suatu proses yang sesuai, dalam waktu dekat 200.000 barel akan bisa diolah di Indonesia. “Itu artinya lebih dari separuh impor crude oil tidak lagi harus kita lakukan, sehingga kita dapat menghemat devisa lagi. Dengan begitu, apa yang kita lakukan berdampak pada ekonomi makro kita,” tegasnya

Terakhir, keputusan untuk menglikuidasi Petral. Sudirman menuturkan keputusan untuk menglikuidasi Petral diambil setelah dilakukan audit investigasi terhadap Petral. “Begitu percaya dirinya mereka, (Petral) tidak bisa dimasuki orang lain, sehingga akhirnya praktik tidak terpuji dapat terdokumentasi melalui surat-surat dan email. Dan menurut saya, itu bukan karena mereka ceroboh tetapi karena yakin yang dulunya tidak akan ada yang bisa membongkar, namun kita bisa melakukannya,” kata Sudirman.(RK)