JAKARTA – PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), perusahaan yang bergerak di bidang pemurnian dan pengolahan gas alam, akan menerbitkan tiga miliar saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), akhir tahun ini. Perseroan menargetkan meraih dana segar Rp 600 miliar dari aksi korporasi tersebut.

“Dana hasil rights issue untuk meningkatkan investasi di anak usaha, PT Panca Amara Utama (PAU), menyelesaikan proyek amonia PAU, dan sisanya untuk biaya operasinal perusahaan,” ungkap Prakash Bumb, Vice President Finance Surya Esa, di Jakarta Senin (9/10)
Surya Esa juga berencana memecah harga sahamnya (stock split) dengan rasio 1:10. Aksi korporasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Harga saham perusahaan saat ini dinilai sudah cukup tinggi. Pada waktu IPO 2012, harga saham kami Rp 610. Harga saham ESSA sempat mencapai Rp 3.600 dan saat ini di level Rp 2.000,” kata Prakash.
Stock split akan menambah jumlah saham beredar dan membuat harga saham perseroan lebih menarik bagi investor sehingga transaksi saham Surya Esa diharapkan lebih aktif.
Perseroan akan melaksanakan stock split pada November 2017. Aksi korporasi ini sudah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (9/10).
Surya Esa melalui anak usahanya, Panca Amara saat ini tengah membangun pabrik amonia di Banggai, Sulawesi Tengah dengan investasi US$ 830 juta. Perseroan mendapatkan pinjaman dari International Finance Corporation (IFC) senilai US$ 509 juta untuk pembangunan pabrik tersebut.  Sisa kebutuhan dana untuk pabrik amonia sebesar US$ 321 juta akan dipenuhi dari ekuitas perusahaan.
Pabrik amonia Panca Amara akan memiliki kapasitas produksi 700 ribu ton amonia per tahun. Pabrik amonia diestimasi akan berkontribusi 30% terhadap pendapatan Surya Esa pada 2018.
Saat ini pemegang saham Surya Esa terdiri atas Ramaduta Teltaka sebesar 20%, Trinugraha Akraya Sejahtera 30%, Bank Julius Baer Co Ltd Singapore 5,35%, Chander Vinod Laroya 12,58%, dan publik 32,07%.(RA)