Wilayah kerja panas bumi Sarulla.

JAKARTA – Rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Sarullah telah sampai pada tahap yang menentukan, dengan ditekennya Surat Jaminan Kelayakan Usaha proyek itu oleh pemerintah, dan disetujuinya amandemen perjanjian jual beli energi (ESC).

Amandemen perjanjian jual beli energi (ESC) atau perjanjian kerjasama operasi (JOC) PLTP Sarulla itu, telah disetujui oleh PT Medco Power Indonesia (MPI) pada 5 April 2013. MPI sendiri merupakan perusahaan milik bersama PT Medco Energi Internasional Tbk sebesar 49% dan PT Saratoga Power sebesar 51%.

Selanjutnya, persetujuan amandemen ESC/JOC itu diserahkan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada Direktur Utama PT PLN (Persero) dan PT Pertamina Geothermal Energi, di kantor Wakil Presiden (Wapres) Jakarta pada Kamis, 11 April 2013.

Turut hadir menyaksikan penyerahan persetujuan amandemen ESC/JOC itu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan beberapa menteri terkait, serta Wapres Boediono. Persetujuan itu menandakan efektif berlakunya perjanjian jual beli energi (ESC) dan perjanjian kerjasama operasi (JOC) PLTP Sarulla.

Selain penyerahan persetujuan tersebut, pada saat yang sama dilakukan pula penandatanganan Surat Jaminan Kelayakan Usaha (SJKU) oleh Menteri Keuangan, sekaligus dilakukan serah terima kepada pihak konsorsium Sarulla yang diwakili Lukman Mahfoedz, Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk dan komisaris PT Medco Power Indonesia.

Penandatanganan SJKU ini merupakan bentuk jaminan pemerintah untuk pelaksanaan proyek PLTP Sarulla, dan merupakan pemenuhan syarat yang diminta oleh bank yang memberikan pembiayaan, dalam hal ini di antaranya adalah JBIC (Japan Bank for International Cooperation) dan ADB (Asian Development Bank).

CEO Medco Power, Fazil E Alfitri menuturkan, total nilai proyek PLTP Sarulla diperkirakan mencapai USD 1,6 miliar, akan dibiayai dengan kombinasi antara pinjaman dan ekuitas.  Adapun komposisi pembiayaan tersebut ditargetkan 80% dari pihak bank, dan 20% sisanya dari pihak pengembang.  Investasi atas proyek ini dilakukan sepenuhnya oleh pihak swasta tanpa membebani APBN.

Ia menambahkan, penandatanganan jual beli energi dan kerjasama operasi telah dilakukan oleh anggota konsorsium Itochu, Kyushu dan Ormat melalui anak perusahaannya masing-masing pada 4 April 2013 di gedung PT PLN (Persero).  Proyek PLTP Sarulla 330 Megawatt (MW) yang berlokasi di Tapanuli Utara, Sumatera Utara ini merupakan proyek PLTP terbesar di dunia dalam satu kontrak.

Dengan berjalannya PLTP Sarulla diharapkan pemerintah dapat memenuhi kebutuhan listrik di daerah Sumatera Utara, serta memberikan penghematan penggunaan BBM solar untuk mengoperasikan pembangkit sampai sebesar 1 juta dollar Amerika Serikat per hari.

“Dalam perkembangan bisnisnya, Medco Power akan fokus menjalankan pembangkit listrik dengan menggunakan sumber daya energi terbarukan seperti geothermal dan mini hydro.  Sebagai mitra PLN, Medco Power siap membantu pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional,” jelasnya.

Medco Power Indonesia (MPI) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit listrik yang berbasis bersih dan terbarukan berfokus pada penyedia pembangkit listrik independen skala medium dan besar, dan jasa pembangkit listrik seperti manajemen proyek, pengoperasian, perawatan dan jasa pengadaan.

MPI memiliki dan mengoperasikan penyedia pembangkit listrik independen 300 MW di Batam, 30 MW di Sumatera Selatan dan menjalankan Operation and Maintenance atas Pembangkit Listrik 1320 MW di Tanjung Jati B di Jepara, Indonesia.

(Iksan Tejo/duniaenergi@yahoo.co.id)