JAKARTA – PT PLN (Persero) mengklaim hampir semua sistem kelistrikan di Sulawesi surplus. Seiring dengan itu, Sulawesi siap menerima permohonan pasang baru.

Saat ini Sistem Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) memiliki daya mampu rata-rata sebesar 1.240 megawatt (MW) dengan beban puncak sebesar 1.050 MW. Dengan begitu, cadangan daya dimiliki sebesar 190 MW.

Untuk sistem Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) memiliki daya mampu rata-rata sebesar 440 MW dengan beban puncak sebesar 340 MW, sehingga ada cadangan daya sebesar 100 MW.

“Kami tegaskan kembali bahwa ke depan Indonesia tidak akan lagi ada kendala di tegangan listrik. Hal ini terkait dengan Program 35 ribu MW yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam 5 tahun. Memang berat, namun kami terus bersinergi dengan berbagai pihak,” ujar Syamsul Huda,  Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN di Jakarta, Selasa (15/8).

Seiring dengan surplus daya listrik di Sistem Sulbagsel,  pelanggan PLN Tegangan Tinggi (TT) daya 30 MVA (Mega Volt Ampere) ikut bertambah. Hal ini ditunjukkan  dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan Masmindo Dwi Area.

Masmindo Dwi Area  merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tambang emas. Dengan ditandatanganinya perjanjian ini, maka Masmindo akan menambah daftar pelanggan Premium Platinum PLN di Sulselrabar.
Pelanggan Premium Patinum adalah pelanggan yang menjadi prioritas utama dimana ditunjang oleh dua penyulang.
PLN melayani ketersediaan listrik pelanggan premium dalam kurun waktu 24 jam setiap hari. Selain itu pelanggan premium mendapat layanan khusus dimana tidak boleh trip atau padam.
Penandatanganan ini merupakan bukti bahwa kesiapan pasokan listrik yang baik dapat mendorong investasi dan kemajuan di daerah setempat.
“Proyek ini sangat-sangat maju dengan adanya ketersediaan listrik. Hal inilah yang sangat kami dambakan, yakni suplai tenaga yang handal. Kami harap proyek ini dapat menjadi kontribusi bagi pembangunan di wilayah Sulawesi Selatan,” ungkap Boyke Poerbaya Abifin, Direktur Utama Masmindo Dwi Area.
Guna meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia, PLN dan pemerintah berkeinginan untuk membuat lompatan melalui Program 35.000 MW. Pasokan listrik dari progam ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan penyambungan baru dan perubahan daya, mengatasi defisit daya di berbagai daerah, dan mengganti pembangkit-pembangkit lama. Dengan begitu, seluruh permasalahan kelistrikan di negara kita dapat teratasi dengan konkrit.
“Kesempatan itu ada. Tantangannya adalah bagaimana PLN dapat merealisasikan program tersebut. Yang jelas kami siap melayani kebutuhan listrik di berbagai daerah, termasuk di Sulawesi. Semoga perjanjian yang ditandatangani hari ini dapat membuahkan hasil seperti yang diinginkan,” kata Syamsul Huda.,(RA)