JAKARTA – PT Adaro Indonesia menjadi yang pertama dan satu-satunya perusahaan tambang peraih PROPER Emas periode penilaian 2011 – 2012. Dari sektor energi, peraih predikat tertinggi bidang lingkungan itu rata-rata perusahaan pengelola geothermal serta minyak dan gas bumi (migas).

Seperti tertuang dalam pengumuman resmi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang diterima Dunia Energi pada Rabu, 28 November 2012, KLH telah melakukan penilaian Program Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) periode 2011 – 2012, KLH bersama 22 Badan Lingkungan Hidup Provinsi se-Indonesia.

Penilaian dilakukan terhadap 1.317 perusahaan, yang meliputi sektor manufaktur, pertambangan, energi dan migas, agroindustri, serta sektor kawasan dan jasa. Jumlah ini meningkat dimana pada periode 2010 – 2011 hanya 1.002 perusahaan bersama 8 institusi lingkungan yang diawasi atau dinilai.

Kriteria Penilaian PROPER tercantum dalam Peraturan Menteri LH Nomor 5 tahun 2011 tentang PROPER. Secara umum peringkat kinerja PROPER dibedakan menjadi 5 warna. Yakni Emas, Hijau, Biru, Merah dan Hitam.

Kriteria ketaatan digunakan untuk pemeringkatan Biru, Merah, dan Hitam. Sedangkan PROPER Hijau dan Emas, diberikan kepada perusahaan yang dari kriteria penilaian, sudah melakukan manajemen lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan peraturan perundang-undangan (beyond compliance).

Adapun aspek ketaatan dinilai dari pelaksanaan dokumen lingkungan (AMDAL/UKL-UPL), upaya pengendalian pencemaran air dan udara, pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), serta penanggulangan kerusakan lingkungan khusus bagi kegiatan pertambangan.

Pada periode 2011 – 2012 ini, hasil penilaian PROPER adalah: Peringkat Emas 12 perusahaan (1%) termasuk Adaro. Sedangkan Peringkat Hijau 119 perusahaan (9%), Peringkat Biru 771 perusahaan (59%), Peringkat Merah 331 perusahaan (25%), dan Peringkat Hitam 79 perusahaan (6%).

Kembalinya ekosistem di Danau Paringin (bekas pit/kolam tambang Adaro) menjadi salah satu indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan.

PROPER Emas yang diraih Adaro menjadi istimewa, mengingat peringkat itu sangat sulit dicapai oleh perusahaan tambang. Berbeda dengan perusahaan energi pengelola geothermal (panas bumi) misalnya, yang sifat dasarnya memang energi ramah lingkungan.

Sumber Dunia Energi mengungkapkan, perusahaan tambang banyak yang gugur pada aspek penanggulangan kerusakan lingkungan, yang baru diterapkan pada periode penilaian PORPER 2010 – 2011. Maklum tambang di Indonesia sebagian besar masih open pit (tambang terbuka).

Tak heran, sejumlah perusahaan tambang yang pengelolaan lingkungannya cukup baik, dari tahun ke tahun mentok bertengger di posisi Hijau. Peringkat Emas lebih mudah didapatkan oleh perusahaan yang bergerak di sektor migas.

Sumber Dunia Energi juga menyebutkan, sebenarnya Adaro hampir meraih PROPER Emas sejak periode penilaian 2010 – 2011. Sayangnya, aspek penilaian penanggulangan kerusakan lingkungan yang baru saja diterapkan, menjadi ganjalan. Namun kali ini, produsen batubara terbesar di Indonesia itu mampu membuktikan, kerja kerasnya mengelola lingkungan mendapatkan apresiasi yang setimpal.

Berikut 12 perusahaan peraih PROPER Emas 2011 – 2012:

1. PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, Pabrik Palimanan

2. Chevron Geothermal Salak, Ltd

3. PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

4. Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. Unit Panas Bumi Drajat

5. Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

6. PT. Holchim Indonesia, Tbk – Cilacap Plant

7. PT. Unilever Indonesia, Tbk – Pabrik Rungkut

8. PT. Semen Gresik (Persero), Tbk – Pabrik Tuban

9. PT. Erna Djuliawati (Lyman Group)

10. PT. Adaro Indonesia

11. PT. Badak NGL

12. PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

 

(Abraham Lagaligo /abrahamlagaligo@gmail.com)