JAKARTA – Pemerintah memastikan pemangkasan subsidi tidak akan membuat harga elpiji (liquified petroleum gas/LPG) 3 kilogram naik. IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, mengatakan pemerintah sebelumnya memang merencanakan akan menaikkan harga elpiji 3 kg.

Pemerintah pada awalnya memperhitungkan subsidi sebesar Rp 31 triliun yang disiapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 tidak cukup. Akan tetapi kenaikan elpiji bisa dihindari dipicu oleh penurunan harga LPG dunia seiring dengan anjloknya harga minyak dunia.

“Di nota keuangan ada penurunan subsidi Rp 1.000 per kg untuk elpiji pada 2016, tapi hitungan kita masih cukup karena harga pembelian (LPG) murah. Jadi tidak ada rencana kenaikan harga,” kata Wiratmaja saat rapat kerja Kementerian ESDM dengan Komisi VII DPR, Selasa (14/6).

Subsidi elpiji 3kg akan dipangkas dari sebelumnya Rp 4.500-Rp 5.000 per kg menjadi Rp 3.500-Rp 3.800 per kg. Ini artinya ada pengurangan subsidi sebesar Rp 1.000 per kg, sehingga besaran pemangkasan sekitar Rp 3.000 untuk elpiji 3 kg. Pemerintah dalam RAPBN-P 2016 mengajukan pengurangan subsidi elpiji 3kg menjadi Rp 40,6 triliun dari sebelumnya Rp 63,6 triliun di APBN 2016.(RI)