TERLETAK di kawasan Taman Nasional Halimun Salak, hujan terus mengguyur, mentari timbul tenggelam, itu hanya terlihat bagi kita yang berada di luar terowongan. Lain bagi para pekerja di pertambangan Emas Pongkor yang kebetulan mendapat giliran berada di jarak berkilo-kilo meter menembus kedalaman terowongan tambang Pongkor, Bogor, Jawa Barat.

Tak ada siang malam, tak ada panas hujan, yang ada hanya berapa jam sudah mereka mengebor, karena gelap dan kerlip sinar head lamp yang menjadi petunjuk ada derap kehidupan. Tapi jangan dibayangkan di terowongan yang gelap itu hanya lorong lorong dengan suara keras mesin-mesin bor, hilir mudik kendaraan alat berat dengan sorot lampu mengangkut batuan-batuan yang mengandung emas saja.

(Foto-foto.Tatan Agus RST)

Ternyata di kegelapan itu ada juga tempat terang, tempat terang penenang hati dan te,pat terang pengisi perut, mereka bisa beribadah salat di mushola di dalam gua, serta kantin yang juga berada di dalamnya.

Hasil kerja para pekerja yang terbagi dalam tiga jadwal kerja itu menjadikan PT Aneka Tambang Tbk pada 2018 menargetkan produksi emas sebesar 2.201 kg dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung dengan tingkat penjualan emas mencapai 24.000 kg.(Tatan Agus RST)