JAKARTA – PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA), emiten yang bergerak di bidang pertambangan bauksit dan smelter grade alumina, membukukan pendapatan Rp 130,3 miliar pada kuartal I 2017, naik 376% dibanding periode yang sama 2016 sebesar Rp 27,4 miliar.

Seiring kenaikan pendapatan, laba kotor Cita naik 433% menjadi Rp 35,5 miliar dibanding kuartal I 2016 sebesar Rp 6,7 miliar.

“Kenaikan disebabkan beroperasinya pabrik entitas usaha PT Well Harvest Winning Alumina (WHW) Tahap I. Well Harvest merupakan pabrik pengolahan bauksit menjadi alumina dan mulai beroperasi pada pertengahan 2016,” kata Yusak Pardede, Direktur Cita Mineral di Jakarta, Kamis (8/6).

Well Harvest adalah perusahaan patungan antara Cita Mineral, China Hongqiao Group Limited, Winning Investment dan Shandong Weiqiao Aluminium and Electricity Co.Ltd. Cita dan China Hongqiao menguasai masing-masing 30% dan 56% saham. Sisanya, dikuasai Winning Investment 9% dan Shandong 5%.

Menurut Yusak, sejak awal beroperasi hingga April 2017 Well Harvest sudah mengekspor 713.000 ton alumina. Rencananya, hingga akhir 2017 Well Harvest memproduksi satu juta ton alumina.

Perseroan juga tengah berupaya mencari pendanaan untuk pengembangan smelter Well Harvest Tahap II. Investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan smelter tahap II sebesar US$ 360 juta-US$400 juta.

Sejak awal beroperasi, smelter Well Harvest mulai mencapai full capacity pada Februari 2017 dengan kapasitas produksi 2.700 ton alumina per hari.

Untuk negara tujuan pasar alumina, perseroan tidak terikat pada satu pembeli.

“Mayoritas ekspor ke China, ada juga Arab Saudi satu kapal. Kami juga sedang ada pembicaraan dengan Malaysia,” tandas Yusak.(RA)