JAKARTA – Proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Kalteng 1 berkapasitas 2×100 megawatt (MW) telah memasuki tahapan pengerjaan steam drum lifting. Proyek PLTU yang terletak di Desa Tumbang Kajuei, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah tersebut dikembangkan PT SKS Listrik Kalimantan (SLK), anak usaha tidak langsung PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), salah satu perusahaan di bawah naungan Grup Sinar Mas yang berfokus pada bisnis energi dan infrastruktur.

Rachmad Hidayat Soekantabrata, Project Director PLTU Kalteng 1, mengatakan dimulainya pengerjaan steam drum lifting, Selasa (8/5) merupakan salah satu milestone penting dalam konstruksi pembangunan.

“Sebagai pertanda dimulainya pekerjaan mekanik, listrik dan instrumentasi dalam proyek pembangunan PLTU Kalteng 1,” kata Rachmad, Rabu (9/5).

Menurut Rachmad, proyek yang dibangun di atas lahan seluas sekitar 20 hektar (ha) tersebut diproyeksikan  dapat beroperasi secara komersial dan diharapkan  dapat membantu memperkuat sistem kelistrikan di Kalimantan Tengah dan sekitarnya pada akhir 2019.

PPA (power purchase agreement) PLTU Kalteng 1 telah dilakukan pada 20 November 2014 serta menggandeng kontraktor EPC  Dongfang Electric Corporation Ltd. dan Hubei Second Electric Power Construction Engineering Company. Dengan skema BOOT 25 tahun, proyek PLTU Kalteng 1 merupakan salah satu dari tiga proyek IPP PLTU milik DSSA.

Selain PLTU Kalteng 1, DSSA memiliki IPP PLTU Sumsel-5 berkapasitas 2 X 150 MW yang telah beroperasi secara komersial sejak Desember 2016 dan proyek PLTU Kendari-3 berkapasitas 2 X 50 MW yang diperkirakan akan beroperasi secara komersial pada tahun 2019. DSSA juga memiliki empat captive power plant yang terletak di Serang, Tangerang dan Karawang.

“Kebutuhan batu bara untuk PLTU Kalteng 1 nantinya akan dipenuhi oleh PT Surya Kalimantan Sejati, yang juga merupakan anak usaha tidak langsung DSSA,” kata Rachmad.(RA)