JAKARTA – Pemerintah menargetkan  peningkatan investasi hulu migas pada  2018. Dalam proyeksi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) di Work Plan and Budget (WP&B) 2018 investasi diperkirakan mencapai US$ 12,6 miliar.

Jaffee Arizon Suardin, Deputi Perencanaan SKK Migas, mengungkapkan dari total investasi US$ 12,6 miliar sebanyak US$ 0,81 miliar ditargetkan untuk keperluan kegiatan eksplorasi. Sisanya US$ 11,79 miliar untuk investasi eksploitasi.

“Khusus untuk biaya eksplorasi itu US$ 0,81 miliar untuk 2018. Itu khusus untuk WK eksplorasi. Total investasi keseluruhan di WP&B 2018 itu US$ 12,6 miliar,” kata Jaffee saat ditemui di Kantor SKK Migas Jakarta, Jumat (5/1).

Peningkatan harga minyak dunia yang dimulai dari akhir 2017 hingga sekarang turut mendorong peningkatan investasi pada tahun ini. Karena itu diharapkan harga minyak tetap stabil.

Untuk tahun ini, investasi di WK eksplorasi, akan dilalukan melalui berbagai kegiatan, seperti drilling ditargetkan ada 103 sumur yang akan dibor. Kegiatan lainnya adalah survei seismic, baik 2D maupun 3D. “Untuk seismik 2D 1.759 km2 , 3D 356 km2,” kata Jaffee.

Selain itu juga akan dilakukan pelaksanaan kegiatan eksploitasi dengan melakukan pengeboran lanjutan 39 sumur diluar dari sumur pengembangan serta survei seismic, baik 2D maupun 3D.

“Seismik 2D, itu sekitar 3.150 km2 , dan seismik 3D sekitar 3.011 km2,” kata dia.

Menurut Jaffee, SKK Migas pada tahun ini juga menargetkan paling sedikit terdapat tujuh proyek yang onstream atau rampung. Pertama adalah PT Medco E&P Indonesia melalui optimisasi fasilitas produski Lica, PT Medco E&P Malaka Block A Gas Field Development, dan PT PHE ONWJ proyek SP.

Berikutnya adalah proyek yang dikerjakan PetroChina Intl. Jabung Ltd. yaknk CPS Modification, PT Tropik Energi Pandan dengan proyeknya Ario Dama-Sriwijaya Phase 2. Lalu ada PT Medco E&P Indonesia yang mengerjakan pengaliran gas Temelat ke Gunung Kembang Stasiun. Serta PT Pertamina EP dengan proyeknya pembangunan subsea pipeline gas lift BW Field Poleng.

“Tujuh proyek itu diestimasikan mencapai puncak produksi untuk gas sebesar 140 MMSCFD dan minyak 7. 500 BOPD,” tandas Jaffee.(RI)