JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggandeng Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam penyediaan, pemanfaataan, pengembangan data, dan informasi MKG untuk pengelolaan usaha hulu migas. Kerja sama tersebut untuk mendukung kegiatan operasional kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).

Amien Sunaryadi, Kepala SKK Migas mengatakan selama ini industri hulu migas membutuhkan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika (MKG) yang reliable dan efisien agar kegiatan dapat berjalan dengan aman dan tepat waktu.

“Ini berhubungan dengan lifting, produksi, pengeboran, dan proyek-proyek khususnya di lepas pantai,” kata Amien dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/6).

Layanan BMKG yang dapat dimanfaatkan KKKS misalnya untuk mendukung kegiatan hulu migas, antara lain observasi cuaca seperti intensitas curah hujan, kecepatan dan arah angin baik di darat maupun di laut, tinggi gelombang laut, pasang surut, kecepatan arus bawah air laut. Data geofisika bencana alam seperti informasi kegempaan dan potensi tsunami. Early hazard warning system terkait adanya tumpahan minyak (oil spill). Serta bahaya asap kebakaran hutan.

Di sisi lain, BMKG dapat memanfaatkan fasilitas migas yang berada di lepas pantai (offshore) baik di anjungan, kapal Floating Production Storage Offloading (FPSO) maupun Floating Storage Offloading(FSO).

“Fasilitas itu bisa dimanfaatkan untuk menempatkan peralatan atsu sensor sehingga tingkat keakuratan data, khususnya perkiraan cuaca bisa lebih akurat,” tukas Amien.

Keterlibatan BMKG dalam aktifitas oengeboran minyak pertama kali langsung diinplementasikan oleh Husky CNOOC Madura Limited (HCML). Operator wilayah kerja Madura Strait, dan ENI, langsung menggunakan kemampuan BMKG dalam menyediakan layanan informasi metereologi bidang maritim di wilayah kerjanya.

Amien berharap, dengan adanya kerja sama tersebut dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi SKK Migas, Kontraktor KKS, dan BMKG sesuai dengan kewenangan masing-masing.

Andi Eka Sakya, Kepala BMKG mengungkapkan keterlibatan BMKG sebagai bentuk pemberdayaan kapasitas nasional. Kontribusi BMKG diharapkan bisa meningkatkan kinerja produksi migas nasional. “Terima kasih atas dukungan SKK Migas dalam melibatkan BMKG dalam kegiatan hulu migas,” kata Andi.(RI)