JAKARTA- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mencopot Rony Gunawan dari jabatannya sebagai direktur utama PT Pertamina EP, anak usaha Pertamina di sektor eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi pada Jumat (20/1) pagi di kantor pusat Pertamina. Rony selanjutnya dikukuhkan menjadi Senior Vice President Health, Safety, Security and Environment (HSSE) Pertamina.

Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina, mengatakan pada jabatan baru tersebut Rony dipercaya untuk meningkatkan aspek HSSE di seluruh Pertamina agar menjadi lebih baik. Menurut Syamsu, pengalaman dan ketegasan Rony, yang mantan direktur utama PT Pertamina Geothermal Energy, selama memimpin Pertamina EP diperlukan dalam aspek ini.

Dia menjelaskan manajemen Pertamina belum menetapkan calon pengganti Ronny di Pertamina EP karena masih dalam proses. “Insya Allah dalam waktu dekat bisa dilantik,” ujarnya kepada Dunia-Energi.Com.

Sejumlah nama disebut-sebut pantas menduduki kursi dirut Pertamina EP. Mereka antara lain Gunung Sardjono Hadi yang saat ini menjabat Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Direktur Pengembangan PHE Bambang Manumayoso, dan mantan Direktur Utama PT Pertamina Gas Hendra Djaja. Selain itu, Direktur Eksplorasi Pertamina EP Nanang Abdul Manaf dan Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina Meidawati juga masuk dalam radar untuk menjadi orang nomor satu di Pertamina EP.

Rony Gunawan

Di bawah kepemimpina Rony, Pertamina EP sempat mendapatkan dua Proper Emas pada 2015 melalui Field Subang dan Field Rantau. Namun pada 2016, Pertamina EP hanya beroleh satu Proper Emas melalui Field Rantau.

Di bawah kepemimpinan Rony, tahun ini, Pertamina EP diproyeksikan membukukan pendapatan sebesar US$ 2,814 miliar atau setara Rp 37,99 triliun (kurs Rp 13.500), naik 13,5% dibandingkan prognosa 2016 sebesar US$ 2,478 miliar. Perusahaan juga menargetkan laba bersih tahun ini sebesar US$ 596 juta, atau naik 11,2% dibandingkan prognosa laba bersih tahun lalu sebesar US$ 536 juta.

Proyeksi kenaikan pendapatan dan laba bersih tersebut masih lebih rendah dibandingkan realisasi dua tahun lalu. Pada 2015, Pertamina EP membukukan pendapatan sebesar US$ 2,924 miliar dan laba bersih US$ 738 juta.

D Yodi Priyatna, Vice President Legal Relation Pertamina EP, sebelumnya mengatakan tahun ini Pertamina EP menargetkan produksi migas sebesar 264 ribu barel setara minyak per hari. Target tersebut didukung dengan rencana kerja perusahaan yang masih aktif melakukan pemboran sumur pengembangan dan mencari cadangan baru melalui sumur eksplorasi.

“Target produksi migas tahun ini sebesar 264 ribu barel setara minyak per hari, terdiri atas produksi minyak sekitar 85 ribu barel per hari (bph) dan produksi gas sebesar 1.041 juta kaki kubik per hari (mmscfd),” ujar Yodi.

Pribadi Mahagunabangsa, Direktur Operasi dan Produksi Pertamina EP, mengatakan perseroan akan melakukan sejumlah kegiatan untuk meningkatkan produksi minyak. Tahun ini, Pertamina EP akan mengebor 54 sumur pengembangan, kerja ulang atas 186 sumur, intervensi sumur untuk 731 kegiatan, dan perawatan sumur sebanyak 2.899 kegiatan. (DR)