JAKARTA – Perusahaan pertambangan terbesar di China,  Shandong Gold Group,  akan mengakuisisi Tambang Emas Martabe melalui PT Agincourt Resources senilai US$ 1,5 miliar. China Gold International Resources Corp juga dikabarkan mengincar saham Tambang Emas Martabe yang berlokasi di Sumatera Utara itu.
Seperti dilansir kantor berita Bloomberg (12/9), saat ini Shandong Group gencar melakukan akuisisi seiring reli harga emas. Logam mulia tersebut pekan lalu menyentuh level tertinggi dalam lebih dari satu tahun karena kekhawatiran mengenai ambisi rudal Korea Utara.
Salah satu pemegang saham terbesar di Agincourt, perusahaan pengelola Tambang Emas Martabe, yakni EMR Capital dikabarkan tengah menimbang opsi, termasuk penjualan aset, yang bisa mencapai US$ 1,5 miliar.
Tambang emas Martabe pada Maret 2016 resmi di akuisisi oleh Grup Djarum dan Wilmar serta EMR Capital dan US Investment Fund Farallon dari  perusahaan asal Hong Kong, G-Resources Group Limited. Wilmar berkontribusi 11% dari pembelian 95% saham Agincourt tersebut dan Grup Djarum menopang porsi 7%. EMR Capital menyokong 62% dan US Investment Fund Farallon menopang 20%.
Sisa 5% saham Agincourt masih dikuasai PT Artha Nugraha Agung. Perusahaan tersebut 70% sahamnya dimiliki  Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan 30% milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.(RA)