Kegiatan CSR bidang pendidikan Pertamina EP di Papua.

Kegiatan CSR bidang pendidikan Pertamina EP di Papua.

JAKARTA – Memperingati ulang tahun kedelapan atau sewindu PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) ini menggelar pameran foto bertajuk “Merajut Nusantara Melestarikan Indonesia” di lobi Gedung Standard Chartered, Jl Prof Dr Satrio, Jakarta.

Acara yang berlangsung 9-13 september 2013 itu, dibuka dan diresmikan oleh Direktur Finance & Business Support Pertamina EP, Lukitaningsih.

“Tema “Merajut Nusantara Melestarikan Indonesia” dipilih karena Pertamina EP merupakan perusahaan minyak dan gas bumi (migas) yang wilayah operasinya tersebar di seluruh Indonesia, mulai ujung barat Indonesia yakni Rantau, Nangroe Aceh Darussalam, hingga ujung timur Indonesia, Papua,” ujar Lukitaningsih dalam sambutannya.  

Selain menjalankan tugas utamanya, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjaga stabilitas energi nasional lewat kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas dari perut Bumi Nusantara, Pertamina EP juga ikut menjaga kekayaan budaya dan keanekaragaman hayati berupa flora dan fauna, yang berada di sekitar wilayah operasinya.

Memasuki tahun ke delapan usianya, kata Lukitaningsih, Pertamina EP senantiasa berupaya untuk berperan aktif tidak hanya sebatas mengamankan pasokan energi semata, tetapi juga melestarikan nilai-nilai Indonesia sesuai dengan kearifan lokal di setiap daerah operasi perusahaan. 

Tajuk Merajut Nusantara, lanjut Lukitaningsih, berarti kehadiran Pertamina EP di pelosok Indonesia, tidak bisa dipungkiri sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari jaringan penyediaan energi di Indonesia.

Sedangkan Melestarikan Indonesia, adalah wujud kepedulian Pertamina EP untuk turut melestarikan keanekaragaman budaya serta hayati Indonesia. “Ini merupakan wujud nyata dari terobosan Beyond Energy dan Beyond Economy untuk Indonesia,” tutur Lukitaningsih.

Selain berbagai aktivitas anak bangsa dalam mengelola energi, pada pameran foto itu juga diperlihatkan beberapa upaya pelestarian keanekaragaman hayati oleh Pertamina EP.

Mulai dari pelestarian orang utan di Sumatera dan Kalimantan, pelestaria  Owa Jawa di Jawa Barat, pelestarian Bekantan di Kalimantan, hingga pelestarian burung Maleo di Sulawesi. Kesemuanya adalah satwa khas Indonesia yang sudah terancam punah.

Selain itu, upaya pelestarian budaya juga dilakukan terhadap seni pertunjukkan Ketoprak di Desa Wado, Blora, Jawa Tengah. Sebuah tradisi yang nyaris terlupakan oleh gerusan budaya asing yang masuk ke nusantara.  

“Semoga dengan upaya ini, Pertamina EP bisa senantiasa menjadi bagian dari kemajuan bangsa Indonesia, dan menjadi bukti bakti kami untuk melestarikan lingkungan untuk Indonesia,” pungkas Lukitaningsih.

(Abraham Lagaligo/abrahamlagaligo@gmail.com)