JAKARTA – PT Adaro Power, anak usaha PT Adaro Energy Tbk, segera melaksanakan studi kelayakan (feasibility study/FS) pengembangan proyek panel surya (solar panel). Studi kelayakan solar panel akan memakan waktu selama tiga bulan.

“Solar panel 50 MW di dekat lahan tambang Adaro, bukan di tambang. Saat ini kami sedang negosiasi dengan beberapa partner,” kata Dharma Djojonegoro, Deputy CEO Adaro Power di Jakarta, Rabu (29/11)

Dharma menambahkan, dalam waktu dekat, yakni pada Desember 2017 Adaro Power akan merampungkan pembangunan solar panel di pelabuhan batu bara Kelanis, Kalimantan Selatan.

Selain itu, Adaro Power juga tengah memfinalisasi proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang di Kalimantan Timur berkapasitas 2×100 MW. Proyek pengembangan PLTU mulut tambang akan bekerja sama dengan PT Indonesia Power, anak usaha PT PLN (Persero).

“Pengembangan PLTU mulut tambang dengan sistem PLN menunjuk anak usahanya, lalu anak usaha mencari partner, itu lebih cepat ya, lebih customize. FS-nya sudah selesai, tahap akhir negosiasi, lalu tinggal cari funding,” kata Dharma.(RA)