JAKARTA – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), perusahaan penyedia jasa untuk solusi rantai suplai terintegrasi di bidang bahan bakar minyak (BBM) dan bahan kimia dasar, membukukan pendapatan Rp9,2 triliun pada semester I 2017, naik 25,1% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp7,3 triliun. Kenaikan pendapatan terutama ditopang segmen perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM).

Laporan keuangan perseroan yang dirilis Selasa (25/7) menyebutkan, pendapatan dari perdagangan dan distribusi BBM pada enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp6,15 triliun, naik 26,8% dibanding periode yang sama 2016 sebesar Rp4,85 triliun. Selain itu, pendapatan dari perdagangan kimia dasar juga naik 20,8% menjadi Rp2,03 triliun.

Segmen usaha lainnya yang mencatat peningkatan signifikan adalah tanah kawasan industri. Pada semester I 2017, segmen tersebut naik 135,8% menjadi Rp401,39 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu Rp170,43 miliar.

AKR juga mendapat pendapatan dari segmen usaha pabrikan sorbitol, tepung dan produk lainnya. Serta bisnis jasa logistik, mulai dari operasi pelabuhan dan transportasi serta penyewaan tangki penyimpanan.

Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok AKR semester I juga naik 28,46% menjadi Rp8,16 triliun dibanding paruh pertama tahun lalu Rp6,3 5 triliun. Besarnya kenaikan beban pokok membuat laba kotor perseroan hanya naik tipis dari Rp1 triliun pada semester I 2016 menjadi Rp1,05 triliun pada paruh pertama tahun ini.

Untuk pos beban lainnya, seperti beban umum dan administrasi; beban penjualan hingga beban keuangan berhasil ditekan AKR. Dengan beban yang terjaga, AKR mencatat laba bersih Rp588,42 miliar pada semester I tahun ini, naik tipis dibanding periode yang sama 2016 sebesar Rp585,56 miliar.(AT)