JAKARTA –  PT PLN (Persero) mengklaim kemajuan proyek pembangkit 35 ribu MegaWatt (MW) sudah mencapai 47% untuk tahap konstruksi.

“35 ribu MW itu sekitar 47%.  Artinya dari sisi 47% itu adalah yang sudah masuk ke tahap konstruksi,”kata Nicke Widyawati, Direktur Perencanaan Strategis 1 PLN saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (8/9).

Nicke menjelaskan PLN terus mengejar implementasi proyek 35 ribu MW yang ditunjukkan dengan perjanjian atau penandatanganan perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) yang sudah diatas 50%.

“Kalau yang sudah tandatangan kan sekitar 26 ribu dari 35 ribu yang sudah tandatangan. Tahun ini dari 26 ribu ini mungkin hampir semua masuk ke tahap konstruksi,” ungkap Nicke.

PLN baru saja menandatangani 11 PPA pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang juga merupakan bagian proyek 35 ribu MW dengan total kapasitas mencapai 291,4 MW.

Perseroan sebelumnya juga telah menandatangani PPA pembangkit EBT yang dilakukan pada Agustus 2017 dengan kapasitas 257,17 MW. Sehingga total pembangkit tenaga listrik dari energi terbarukan yang telah menandatangani PPA kapasitasnya sebesar 548,57 MW.

Sofyan Basir,  Direktur Utama PLN,  menyatakan percepatan pembangunan proyek 35 ribu MW juga dipengaruhi oleh proses penetapan harga listrik antara PLN dan pengembang listrik.

“Sekarang sudah sangat cepat urusnya. Kalau dulu kan suka dispute di masalah harga tapi sekarang sudah teratasi,” tandas Sofyan.(RI)