JAKARTA – Setelah kawasan Nias, Sumatera Utara, kini wilayah Nanggroe Aceh Darussalam mengalami pemadaman bergilir sebagai langkah pengaturan beban seiring berkurangnya daya pasok tenaga listrik.

Faby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform, mengatakan pemadaman bergilir terjadi karena kurang pasokan dan cadangan daya yang dimiliki PT PLN (Persero) tidak memadai.

“Saya kira ini yang terjadi di Aceh. Sebagian besar sistem listrik PLN memang dalam keadaan krisis,” ujar Faby, Selasa (10/5).

Menurut Faby, jika ada satu pembangkit listrik keluar sistem karena rusak dan mengalami perawatan atau kurang pasokan bahan bakar, sistem kelistrikan di wilayah tersebut akan mengalami pemadaman.

PLN dalam keterangannya, Selasa, menyebutkan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTMG) Arun saat ini tidak dapat beroperasi untuk memasok listrik ke wilayah Aceh karena terhentinya pasokan gas dari fasilitas regasifikasi milik PT Pertamina (Persero) di Arun.

Beban puncak pemakaian listrik di Aceh saat ini mencapai 337 megawatt (MW), yang dipasok dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya sebesar 56,2 MW, PLTD Leung Bata sebesar 20 MW, dan pasokan dari sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara sebesar 162 MW, sehingga total pasokan listriknya mencapai 224 MW. Dengan berhentinya PLTMG Arun, Aceh masih kekurangan daya sebesar 105 MW.

Agung Murdifi, Manajer Senior Public Relations PLN, mengungkapkan terhentinya pasokan gas ke PLTMG Arun karena adanya gangguan  hose fuel  pada mesin milik PAG Arun sejak Minggu  (8/5) 2016 pukul 22.00 WIB.

“Informasi yang diperoleh dari PAG, perbaikan instalasi gas sedang dikerjakan. Kita berharap semoga perbaikan instalasi gas punya Pertamina bisa selesai secepatnya dan PLTMG Arun bisa operasi normal kembali,” ungkap Agung.

Sebelum Aceh, kawasan Nias juga mengalami pemadaman listrik sekitar dua pekan sejak Jumat malam (1 April 2016). Hal ini terjadi karena dua Pembangkit Listrik Tenaga Sewa (PLTD) Sewa 2 x 10 MW di Moawo berhenti beroperasi akibat penyedia jasa sewa PLTD Nias melakukan pemutusan pasokan.(RA)