PLTMG Jayapura, satu dari dua proyek PLTMG yang diresmikan beroperasinya oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (20/12).

JAKARTA – Peresmian 74 Desa Berlistrik di Papua dan Papua Barat yang langsung dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (20/12), merupakan tahap awal dari mega proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW yang diterapkan di tanah Papua, khususnya dalam mendukung Program Papua Terang 2020 yang dicanangkan oleh manajemen PLN Wilayah Papua dan Papua Barat. Salah satu proyek di antaranya adalah Pembangkit Listrik Mesin Gas Mobile Power Plant (PLTMG MPP) Holtekamp Jayapura 50 MW dan proyek PLTMG MPP Kalibobo Nabire 20 MW yang berpusat di Nabire.

“Schneider Electric terlibat mulai project management hingga pemasangan di lapangan, yaitu Electrical House (E-House) atau Power House sebagai solusi distribusi listrik terintegrasi dalam satu sub-station yang terdiri dari panel listrik Medium Voltage (MV) dan Low Voltage (LV), transformer, HVAC, UPS serta sistem pengelolaan dan kontrol bangunan,” ungkap Xavier Denoly, Country President Schneider Electric Indonesia, di Jakarta, Kamis (21/12).

Melalui program ini, rasio elektrifikasi di Papua diharapkan akan mencapai lebih dari 85,96% pada 2020 mendatang, dengan total tambahan daya sebesar 320 MW untuk wilayah Papua dan Papua Barat.

Dalam pelaksanaannya, mega proyek 35 ribu MW membutuhkan beragam komponen, salah satu yang cukup penting adalah panel listrik yang berfungsi untuk membagi, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari sumber listrik ke konsumen.

Xavier mengatakan, Schneider berkolaborasi dengan PT Pembangunan Perumahan sebagai pihak pemasok Engineering, Procurement and Construction (EPC) utama. Hingga saat ini Schneider Electric tengah terlibat di 25 proyek pembangkit listrik di berbagai wilayah Indonesia

“E-House dari Schneider Electric yang menjadi bagian vital dari kedua PLTMG ini menjadi bukti nyata komitmen kami untuk terus mendukung pemerintah dalam mewujudkan program nasional pembangkit listrik 35.000 MW, dalam hal ini untuk memperkuat sistem kelistrikan di wilayah Papua dan Papua Barat, khususnya Jayapura dan Nabire,” kata Xavier.

Mochammad Ichsan, Senior Project Manager PT Pembangunan Perumahan, mengatakan bahwa kehadiran PLTMG MPP Holtekamp Jayapura 50 MW dan PLTMG MPP Kalibobo Nabire 20 MW diharapkan mampu menjawab persoalan listrik masyarakat setempat sekaligus meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan mereka.

“Dengan pasokan listrik yang cukup dan stabil, kegiatan perekonomian dapat berjalan dengan lebih lancer dan produktif, para pelajar dapat belajar di malam hari, para nelayan dapat menyimpan hasil tangkapan mereka di dalam lemari es, sumber daya manusia local juga dapat terserap untuk bekerja di proyek pembangkit tersebut,” kata Ichsan.(RA)