JAKARTA – Schneider Electric, perusahaan global di bidang manajemen energi dan automasi, akan membantu PT PLN (Persero) Area Pengaturan Distribusi (APD) Jakarta Raya dalam menyediakan pengadaan dan pemasangan rangkaian solusi EcoStruxure™ pada jaringan transmisi dan distribusi listrik di Jakarta, khususnya pada gardu-gardu distribusi (Middle Point).

“Kami ingin membantu PLN makin menyesuaikan diri dengan tren ini. Berdasarkan arsitektur dan platform sistem EcoStruxure™ yang terbuka, beroperasi dengan bantuan Internet of Things atau IoT dan disesuaikan untuk pasar grid, kami menawarkan solusi EcoStruxure™ Grid sebagai bagian dari ekosistem EcoStruxure™ untuk memungkinkan software utilitas distribusi PLN memanfaatkan berbagai peluang baru yang diciptakan oleh digitalisasi di bidang utilitas,” ungkap Xavier Denoly, Country President Schneider Electric Indonesia di Jakarta, Rabu (12/7).

Schneider Electric baru-baru ini telah memenangkan tender PLN APD Jakarta Raya untuk pengadaan dan instalasi solusi EcoStruxure™ Grid di 1.232 lokasi gardu distribusi yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Proyek ini akan dikerjakan langsung tim ahli dari Schneider Electric mulai Juni 2017 hingga akhir Desember 2017.

Khusus untuk tender PLN APD Jakarta Raya kali ini, teknologi utama yang ditawarkan oleh Schneider Electric adalah RTU MiCOM C264 sebagai bagian dari solusi EcoStruxure™ Grid untuk produk listrik yang saling terkoneksi.

RTU MiCOM C264 akan mengumpulkan dan mengirimkan seluruh status dari Gardu Induk ke PLN Distribution Control Center. Tidak hanya melaporkan status pemutus beban atau load break switch beserta nilai pengukurannya, namun juga status pintu terbuka atau tertutup, temperatur ruangan, status jaringan komunikasi, memonitor power supply, dan lain-lain.

RTU MiCOM C264 juga memungkinkan pengoperasian load break switch secara jarak jauh dari PLN Distribution Control Center.

Ruang lingkup dari proyek ini dikerjakan oleh tim Schneider Electric secara menyeluruh, dari mulai penyediaan material atau perangkatnya, instalasi, hingga pengujian di lapangan.

Denoly menambahkan, saat ini akselerasi Internet of Things atau IoT telah menyentuh beragam aspek kehidupan dan menghadirkan kemungkinan-kemungkinan baru yang tidak terbayangkan sebelumnya, termasuk di bidang distribusi listrik. Miliaran perangkat jaringan listrik atau grid yang terotomatisasi telah mengumpulkan dan mengintegrasikan data pemakaian energi, dan hal ini akan mengubah masa depan grid dan mentransformasi tugas dari para operator grid. Pertumbuhan jumlah perangkat yang terotomatisasi inilah yang akhirnya membentuk apa yang dunia kenal sekarang sebagai grid of things.

EcoStruxure Grid dirancang untuk menyediakan kerangka kerja terpadu untuk software utilitas guna mengatasi meningkatnya kompleksitas operasional grid dan mengoptimalkan pengelolaan aset. Dengan IoT, solusi ini akan memperbaiki operasional utilitas dengan memberikan mobilitas, penginderaan, koneksi ke cloud, kemampuan analitik dan cybersecurity, dan memungkinkan operator grid mengelola, mengagregasi, membersihkan dan memperkaya data yang terkumpul untuk menciptakan nilai tambah.

Langkah menuju grid yang terdigitalisasi ini membuka peluang besar untuk mengurangi pemadaman listrik (blackout) dan resiko teknis lainnya. Fungsi kontrol yang kini terintegrasi dan terotomatisasi memungkinkan operator untuk terus memonitor grid secara real-time, meningkatkan kesiagaan, keamanan dan efisiensi dari jaringan network. Akhirnya upaya proaktif untuk mendeteksi dan mencegah masalah dapat dengan mudah dilakukan dari jarak jauh, bahkan sebelum masalah tersebut terjadi.

Denoly mengatakan Schneider percaya solusi yang dibawa dapat membantu PLN APD Jakarta Raya meningkatkan kesiagaan dan keterandalan gardu induk Tegangan Menengah Sekunder (Middle Point Sub). Hal ini direalisasikan melalui konfigurasi yang sederhana dan mudah digunakan, protokol komunikasi yang terstandar hingga kemampuan Edge Control Level.

“Teknologi RTU MiCOM C264 akan meminimalisasi mobilitas operator PLN ke gardu induk karena mereka dapat langsung melakukan monitoring dan kegiatan operasional lainnya dari jarak jauh,” tandas dia.(RA)