JAKARTA – Setelah Power Purchase Agreement (PPA) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dadap, satu lagi PPA PLTP yang masuk dalam Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik 10.000 Megawatt (MW) Tahap 2 ditandatangani pada Desember 2012 ini.

PPA atau Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik yang baru diteken pada Rabu, 26 Desember 2012 itu, adalah PPA PLTP Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, berkapasitas 1 x 55 MW. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji, dan Direktur Utama PT Giri Indah Sejahtera, Maher Algadri.

PLTP yang berada di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Ungaran itu, akan dibangun oleh Giri Indah Sejahtera dengan biaya mencapai Rp 3 triliun. Sempat direnacanakan penandatanganan PPA dilakukan pada April 2012, namun tertunda karena belum adanya kesepakatan harga jual listrik.

Dalam skema bisnis panas bumi, pembangunan PLTP baru dilakukan setelah adanya penandatanganan PPA, yang menandai kesepakatan harga listrik panas bumi. Harga listrik PLTP Ungaran sendiri dipatok sebesar USD 8,09 sen/kWh. Lebih rendah dari harga patokan atas pemerintah USD 9,7 sen/kWh.

“Ditandatanganinya PPA PLTP Ungaran, menunjukkan komitmen PLN bekerjasama dengan investor yang ingin mengembangkan listrik dari panas bumi. Kami berharap agar pihak pengembang dapat segera melakukan kegiatan pembangunan PLTP,” kata Nur Pamudji usai penandatanganan PPA PLTP Ungaran.

PLTP Ungaran merupakan salah satu PLTP 10.000 MW tahap 2, yang PPA-nya sudah ditekan pada 2012. Sebelumnya telah ditandatangani PPA untuk PLTP Muaralaboh dan PLTP Rajabasa, pada Maret 2012. Pengembang dua PLPT ini adalah PT Supreme Energy.

Sedangkan PPA PLTP Rantau Dadap yang juga masuk 10.000 MW tahap 2, telah ditandatangani pada November 2012. PLTP ini juga dikembangkan oleh Supreme Energy.

Program 10.000 MW Tahap 2 merupakan salah satu program prestisius Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jika pada 10.000 MW Tahap 1 sebagian besar yang dibangun adalah pembangkit listrik tenaga uap atau batubara (PLTU), pada 10.000 MW Tahap 2 sebanyak 80% yang dibangun adalah PLTP.

Pemerintah sendiri sudah merencanakan pembangunan 43 PLTP untuk 10.000 MW Tahap 2. Sebanyak 10 PLTP akan dibangun PLN, dan 33 PLTP lainnya dibangun oleh swasta.

Berikut daftar 43 PLTP yang masuk Program 10.000 MW Tahap 2:

Dibangun PLN:

  1. PLTP Tangkuban Perahu I, Jawa Barat 2×55 MW.
  2. PLTP Kamojang 5 dan 6, Jawa Barat, 1×40 MW dan 1×60 MW.
  3. PLTP Ijen, Jawa Timur 2×55 MW.
  4. PLTP Lyang Argopuro, Jawa Timur 1×55 MW.
  5. PLTP Wilis/Ngebel, Jawa Timur 3×55 MW.
  6. PLTP Sungai Penuh, Jambi 2×55 MW.
  7. PLTP Kotamobagu 1 dan 2, Sulawesi Utara, 2×20 MW.
  8. PLTP Kotamobagu 3 dan 4, Sulawesi Utara 2×20 MW.
  9. PLTP Sembalun, Nusa Tenggara Barat 2×10 MW.
  10. PLTP Tulehu, Maluku 2×10 MW.

Dibangun Swasta:

  1. PLTP Rawa Dano, Banten 1×110 MW.
  2. PLTP Cibuni, Jawa Barat 1×10 MW.
  3. PLTP Cisolok-Cisukarame, Jawa Barat 1×50 MW.
  4. PLTP Drajat, Jawa Barat 2×55 MW.
  5. PLTP Karaha Bodas, Jawa Barat 1×30 MW dan 2×55 MW.
  6. PLTP Patuha, Jawa Barat 3×60 MW.
  7. PLTP Salak, Jawa Barat 1×40 MW.
  8. PLTP Tampomas, Jawa Barat 1×45 MW.
  9. PLTP Tangkuban Perahu II, Jawa Barat 2×30 MW.
  10. PLTP Wayang Windu, Jawa Barat 2×120 MW.
  11. PLTP Baturaden, Jawa Tengah 2×110 MW.
  12. PLTP Dieng, Jawa Tengah 1×55 MW dan 1×60 MW.
  13. PLTP Guci, Jawa Tengah 1×55 MW.
  14. PLTP Ungaran, Jawa Tengah 1×55 MW.
  15. PLTP Seulawah Agam, Nanggroe Aceh Darussalam 1×55 MW.
  16. PLTP Jaboi, Nanggroe Aceh Darusalam 1×7 MW.
  17. PLTP Sarulla 1, Sumatera Utara 3×110 MW.
  18. PLTP Sarulla 2, Sumatera Utara 2×55 MW.
  19. PLTP Sorik Merapi, Sumatera Utara 1×55 MW.
  20. PLTP Muaralaboh, Sumatera Barat 2×110 MW.
  21. PLTP Lumut Balai, Sumatera Selatan 4×55 MW.
  22. PLTP Rantau Dadap, Sumatera Selatan 2×110 MW.
  23. PLTP Rajabasa, Lampung 2×110 MW.
  24. PLTP Ulubelu 3 dan 4, Lampung  2×55 MW.
  25. PLTP Lahendong 5 dan 6, Sulawesi Utara 2×20 MW.
  26. PLTP Bora, Sulawesi Tengah 1×5 MW.
  27. PLTP Merana/Masaingi, Sulawesi Tengah 2×10 MW.
  28. PLTP Mangolo, Sulawesi Tenggara 2×5 MW.
  29. PLTP Huu, Nusa Tenggara Barat 2×10 MW.
  30. PLTP Atadei, Nusa Tenggara Timur 2×2,5 MW.
  31. PLTP Sukoria, Nusa Tenggara Timur 2×2,5 MW.
  32. PLTP Jailolo, Maluku Utara 2×5 MW.
  33. PLTP Songa Wayaua, Maluku Utara 1×5 MW.

(Abraham Lagaligo / abrahamlagaligo@gmail.com)