JAKARTA – Penurunan pendapatan di segmen floating crane sebesar 12,19% menjadi US$8,2 juta menjadi kontributor penurunan pendapatan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS)  pada semester I 2018. Pendapatan anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) tersebut sebesar US$ 32,4 juta, turun 2,5% dibanding semester I 2017 sebesar US$33,2 juta.

“Terjadi fire incident yang tidak kami harapkan di satu crane, FC Vittoria, sehingga harus diperbaiki. Ini menyebabkan hilangnya revenue dari FC Vittoria,” ujar Lucas Djunaidi, Vice President Mitrabahtera kepada Dunia Energi, Rabu (5/9).

Dia menambahkan, penurunan pendapatan dari FC Vittoria terutama karena jadwal docking dan perpanjangan selanjutnya dari kerusakan crane.

Di segmen barging, pendapatan Mitrabahtera tumbuh sebesar 0,1% menjadi US$23,99 juta dibanding semester I 2017. Peningkatan pendapatan tongkang dikaitkan dengan pasokan kargo yang lebih tinggi dari klien seperti Cotrans, BAG. Dengan peningkatan volume Cotrans,  dapat mengimbangi penurunan volume klien lainnya seperti Mitra Maju Sukses dan PT Adaro Indonesia dengan penurunan volume masing-masing US$ 0,6 juta dan US$ 1,4 juta.

Kontribusi spot menurun sebesar US$7,7 juta selaras dengan strategi perusahaan untuk mengalihkan pengiriman spot guna memungkinkan kepastian pengangkutan kargo di Indonesia kontrak jangka panjang dan jangka pendek.

Lucas mengatakan, sepanjang periode semester I 2018 belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan tercatat US$ 11,6 juta, lebih tinggi 169,8% dari periode sama tahun 2017 yang sebesar  US$ 4,3 juta.

“Ada penambahan satu tug boat, dan empat barges. Manajemen masih berharap pertumbuhan dari segmen barging dengan penambahan asset yang ada dan harapan volume serta trip ratio yang lebih baik dan efisien lagi di semester dua,” kata Lucas.(RA)