JAKARTA – PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN di sektor hulu minyak dan gas, mendapat pinjaman US$600 juta dari sindikasi bank.

Perjanjian fasilitas (facility agreement) pinjaman antara Saka Energi dan sindikasi bank yang terdiri dari BNP Paribas, HSBC Limited, Mizuho Bank Ltd, PT Bank Mizuho Indonesia, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, PT HSBC Securities Indonesia dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation, telah ditandatangani pada 2 Desember 2015.

“Dana pinjaman yang didapat Saka Energi akan digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi dan operasional. Serta pembayaran kembali pinjaman pemegang saham,” kata Heri Yusup, Sekretaris Perusahaan PGN, Jumat. Dalam keterbukaan informasinya, manajemen PGN, juga menyebutkan fasilitas pinjaman berlaku lima tahun hingga 2020.

Hingga saat ini total produksi migas Saka Energi sekitar 22 ribu-23 ribu barel oil equivalen per day (BOEPD),  termasuk dari blok shale gas di Amerika Serikat. Pada tahun lalu, PGN mengakuisisi 36% hak partisipasi Blok Shale Gas Fasken di Amerika Serikat dari Swift Energy. Produksi shale gas yang di Amerika Serikat saat ini rata-rata sebesar 150 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan ditargetkan bisa mencapai 190 MMSCFD pada akhir 2015.

Saka Energi hingga akhir tahun ini menargetkan produksi gas shale gas di Blok Fasken, Eagle Ford, Houston, Texas, Amerika Serikat, mencapai 190 MMSCFD. PGN melalui Saka Energi mengakuisisi 36% hak partisipasi Blok Fasken dari Swift Energy Operating, LLC pada akhir 2014.

Saka Energi tercatat mempunyai hak partisipasi (participating interest) pada sembilan aset atau wilayah kerja (WK) migas. Kesembilan WK migas tersebut adalah Blok Pangkah, South Sesulu, Bangkanai, West Bangkanai, Ketapang, South East Sumatera, Muriah, Muara Bakau dan Lapangan Fasken di Texas, Amerika Serikat.(AT)