JAKARTA – PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk di sektor hulu minyak dan gas menjadi salah satu perusahaan yang berminat dalam lelang wilayah kerja migas yang digelar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada periode pertama tahun ini.

Tumbur Parlindungan, Presiden Direktur Saka Energi, mengatakan saat ini Saka Energi masih dalam proses joint study terhadap dua WK migas yang diincar.

“Kita minat terhadap lelang WK tahun ini, ada dua blok konvensional yang kita ikut. Saat ini sudah joint study,” kata Tumbur kepada Dunia Energi di Jakarta, baru-baru ini.

Kementerian ESDM pada periode pertama tahun ini melelang 15 WK migas,10 di antaranya adalah WK konvensional dan lima lainnya merupakan WK migas non konvensional.

Menurut Tumbur, Saka Energi tidak masalah dengan skema kontrak gross split yang akan diterapkan dalam dua wilayah kerja migas yang diincar. Asalkan perhitungan nilai keekonomian serta cadangan sesuai dengan perhitungan perusahaan nantinya.

Skema gross split juga bukan barang baru bagi Saka Energi. Pasalnya Saka telah menjalankan skema kontrak gross split pada wilayah kerja migas yang dikuasai di Amerika Serikat.

“Kita harus menyesuaikan saja. Kita juga gross split di Amerika. Kalau tidak masuk hitungan, ya berhenti saja eksplorasi, tinggal kembalikan ke pemerintah,” ungkap Tumbur.

Hingga semester pertama tahun ini dari 15 WK yang dilelang pemerintah sebanyak empat joint study WK telah disetujui Kementerian ESDM yang terdiri dari tiga WK konvensional dan satu WK non konvensional. Serta sembilan joint study WK migas lainnya saat ini telah berjalan.

Ego Syahrial, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, mengungkapkan kondisi tersebut jauh lebih baik dibanding tahun lalu. Hal ini juga menunjukan skema gross split bukanlah penghambat investasi hulu migas.

“Status sampai saat ini dari 10 dokumen (WK migas), hanya satu WK migas yang tidak diakses (oleh perusahaan), Jadi ini menunjukkan minat dengan adanya skema gross split,” kata Ego.

Data Kementerian ESDM menyebut 12 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) besar yang menyatakan keseriusan terhadap lelang WK Migas yang dilakukan.(RI)