Aktivitas pertambangan batubara.

JAKARTA – Titik cerah mulai menghampiri sektor energi dan pertambangan, yang menunjukkan gejala mulai rebound. Pada perdagangan di akhir pekan kemarin, beberapa saham berbasis energi menjadi yang paling banyak dibeli. Hari ini pun analis merekomendasikan agar para investor mencermati beberapa saham emiten batubara.

Pengamat pasar komoditas Wahyu Tribowo Laksono menyebutkan, mulai cerahnya sektor energi dan pertambangan, seiring dengan membaiknya sentimen di bursa global. Kondisi ini didorong oleh membaiknya perekonomian di Amerika Serikat, yang membuat investor mulai kembali masuk ke bidang-bidang investasi yang berisiko.

Dari bursa global tercatat Indeks Dow Jones ditutup naik 67,58 poin (+0,47%) ke 14.397,07 pada perdagangan Jumat, 8 Maret 2013. Demikian pula dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup naik 26,20 poin (+0,54%) ke 4.874,50.

Di Bursa Efek Indonesia, investor asing tercatat melakukan pembelian terbesar hingga Rp686 miliar pada Jumat. Saham PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk dengan kode PGAS dan saham emiten alat berat, PT United Tractors Tbk (UNTR) diketahui paling banyak dibeli, disamping saham-saham berbasis perbankan.

Diketahui pula, bidang usaha UNTR saat ini bukan hanya alat berat dan kontraktor pertambangan, tetapi sudah masuk sebagai produsen  batubara. Sangat mungkin investor tertarik memburu UNTR karena diversifikasi usahanya ke bisnis batubara.

Untuk PGAS, ketertarikan investor kemungkinan besar didorong oleh sejumlah kontrak baru gas domestik, yang diteken BUMN di awal tahun. PGAS pun saat ini sedang rajin membangun infrastruktur baru guna memperkuat armada distribusinya.

Sejurus dengan itu, analis dari e-Trading Securities memprediksi, penguatan IHSG akan kembali terjadi pada perdagangan hari ini, Senin, 11 Maret 2013. Sangat mungkin penguatan itu akan berlangsung hingga sepekan ke depan, demi melihat antusiasnya investor ditengah pemulihan ekonomi dunia.

Untuk perdagangan hari ini, direkomendasikan pula investor memperhatikan saham-saham berbasis batubara. Diantaranya saham PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) dan saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) disamping tetap mencermati pergerakan saham perbankan diantaranya BBCA.

Meski tergolong pemain baru di bisnis batubara, namun BHIT sudah menunjukkan keseriusannya dengan mengakuisisi belasan Izin Usaha Pertambangan (IUP). Emiten ini juga baru saja mengakuisisi saham salah satu produsen terbesar batubara Indonesia, PT Berau Coal Energy Tbk lewat Recapital.

Jika tidak ada sentiment negatif di bursa global, diprediksi rebound sektor energi dan pertambangan akan terus berlanjut. Meski harus diwaspadai kecenderung pragmatis investor, memborong banyak-banyak saham yang sedang berkilau, lantas melakukan profit taking saat mencapai titik jenuh beli.

(Abraham Lagaligo / abrahamlagaligo@gmail.com)