Rozik B Soetjipto (kanan) saat mengunjungi salah satu korban luka akibat runtuhnya tambang bawah tanah Big Gossan.

JAKARTA – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto bertekat, ia dan segenap jajarannya tidak akan beristirahat dan berupaya, sebelum seluruh korban reruntuhan tambang bawah tanah Big Gossan berhasil dievakuasi dan penyebab musibah tragis itu terungkap.  

Mantan Direktur Jenderal Pertambangan dan Energi ini menegaskan, jika penyelamatan dan upaya pemulihan selesai, Freeport Indonesia akan meluncurkan investigasi menyeluruh, untuk mengetahui penyebab persisnya tragedi yang merenggut jiwa lima pekerjanya itu. Ia pun akan mengerahkan pakar internasional dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk melakukan penyelidikan.

“Kami tidak akan beristirahat, sampai kita menemukan bagaimana peristiwa tragis seperti itu bisa terjadi, dan mengambil semua tindakan yang mungkin untuk memastikan bahwa itu tidak akan terjadi lagi. Keselamatan adalah prioritas utama kami, dan pekerja adalah aset kami yang paling penting,” ujarnya usai menjenguk salah satu dari 5 korban luka yang dirawat di Jakarta, Sabtu, 18 Mei 2013.  

Sebelumnya, Rozik juga telah mengunjungi keluarga dari 23 pekerja masih terjebak dalam puing-puing reruntuhan Big Gossan. Anggota keluarga 23 pekerja yang masih terperangkap di reruntuhan itu, kini sedang harap-harap cemas dan ditampung oleh Freeport di Tembagapura, Mimika, Papua.

Kepada mereka, Rozik menjelaskan situasi penyelamatan 23 pekerja yang masih terkurung di reruntuhan tersebut. Tim Tanggap darurat Freeport juga telah diperintahkannya untuk memenuhi seluruh kebutuhan dasar keluarga korban yang berada di Tembagapura.

Sementara itu, lima pekerja yang dibawa berobat ke Jakarta, dilaporkan saat ini kondisinya sudah pulih dan stabil. Sedangkan lima pekerja lagi yang dirawat di rumah sakit di Tembagapura, tiga diantaranya sudah pulih, sedangkan dua lainnya masih membnutuhkan rawat inap lanjutan.

(Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)