RI SUBANG BINAAN PERTAMINA EP ASSET 3 SUBANG FIELD

Saat Polisi Jadi Manajer Rumah Inspirasi      

Seragam warna coklat khas seragam Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membalut tubuhnya yang bertinggi sekitar 174 cm dan bobot tubuh 65 kilogram.  Wajahnya tampak ceria. Senyumnya terus mengembang saat menerima para tamu yang datang di Rumah Inspirasi Subang, Kelurahan Dangdeur, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (4/8) lalu.

yogi burhanuddin

Bripka (Pol) Yogi Burhanuddin

Brigadir Kepala Polisi Yogi Burhanuddin. Begitu nama lengkap pria kelahiran Subang, 17 April 1984. Jabatan sesungguhnya adalah Bhayangkara Pembina Kemanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Dangdeur.  Tapi, sejak Maret lalu, Yogi didapuk sebagai Manajer Rumah Inspirasi (RI) Subang. Ini adalah wadah berkumpul dan wadah kegiatan masyarakat khususnya generasi muda yang sarat dengan ide-ide kreatif serta dapat melahirkan inspirasi bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Bersama sejumlah rekan di RI Subang dibantu aparat dari Pemerintah Kelurahan Dangdeur, Yogi pada Kamis (4/8) pagi itu sibuk menerima para tamu yang hadir di RI yang berlokasi di Kamupung Tegal Kalapa RT 14 RW 10 Kelurahan Dangdeur, Subang.

Pelaksana Tugas Bupati Subang Imas Aryumningsih dijadwalkan meresmikan keberadaan RI Subang. Sayang, PLT Bupati berhalangan karena  menghadiri sebuah acara di Jakarta dan mewakilkannya kepada Asisten Sekretaris Daerah  III  Kabupaten Subang Sumasna. Hadir dalam  acara tersebut sejumlah pejabat dan  sesepuh masyarakat Subang Mayor Jenderal (Purn) Adang Sonjaya, Komandan Kodim Subang Letkol Budi Mawardi Syam, kepala dinas terkait dan Camat Subang serta General Manager Pertamina EP Asset 3 serta Manager Subang Field Armand Mel Hukom.

Menurut  Yogi, RI Subang adalah program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field. Kegiatannya dikelola oleh warga Dangdeur untuk menghasilkan bahan bakar alternatif (BBA), biogas, tabungan sampah, dan Dangdeur English Club. Modal awal yang diberikan PT Pertamina EP sebesar Rp 5 juta ditambah dengan fasilitas bangunan, dan lain-lain. “Sedangkan lahan untuk lokasi RI Subang merupakan milik saya. Luasnya sekitar 35 X 75 meter,” ujarnya.

RI Subang mulai digarap pada Agustus 2015. Pertamina EP Subang Field melalui perwakilan Community Development Officer (CDO) bersama Bhabinkamtibmas Kelurahan Dangdeur melakukan pemetaan sosial terkait dengan kebutuhan masyarakat dan perencanaan program CSR. Hasil dari pemetaan sosial tersebut lahirlah kemudian Program RI Subang.

Kegiatan RI Subang terdiri atas dua kegiatan besar. Pertama, Bank Roentah Inspirasi, yaitu Bank sampah yang mengolah sampah organik dan nonganik. Sampah nonorganik ditabungkan dan dapat ditukarkan dengan uang, sembako, kebutuhan sehari-hari, dan tabungan pendidikan seperti perlengkapan sekolah, dan lain-lain.

Sampah nonorganik bernilai jual tinggi akan dijual ke pengepul sedangkan sampah nonorganik bernilai jual rendah diolah menjadi bahan bakar alternatif yang setara bensin dan solar. Sampah yang tidak bernilai jual rendah dan tidak dapat dijual digunakan untuk kerajinan.

Sedangkan sampah organik dimanfaatkan menjadi biogas untuk bahan bakar mengolah BBA (bahan bakar alternatif) dan pencahayaan ruang pengolahan BBA.

Kedua, Sanggar Inspirasi. Sanggar ini  memiliki kegiatan taman baca inspirasi berupa perpustakaan mini, les bahasa Inggris gratis melalui Dangdeur English Club hanya dengan membawa sampah plastik ketika belajar, dan ngamumule kasundaan, yaitu untuk melestarikan budaya lokal seperti sisingaan. “Kami juga ada kegiatan pojok inspirasi yaitu kegiatan yang menghadirkan tokoh lokal sebagai inspirasi masyarakat untuk maju,” kata Yogi.

 

BBA Sampah Plastik

RI Subang bantuan Pertamina EP Asset 3 Subang Field berhasil mengembangkan bahan bakar alternatif yang menggunakan limbah plastik sebagai bahan bakunya. Selain menyuling sampah plastik menjadi BBA, menurut Yogi, RI Inspirasi juga membuat biogas yang bahan bakunya dari kotoran domba dan jerami untuk menyalakan kompor gas.

Plastik yang digunakan untuk pembuatan bahan bakar alternatif, berasal dari warga sekitar. Masyarakat menyetorkan sampah tersebut ke Bank Roentah Inspirasi atau bank sampah, salah satu program pemberdayaan yang ada di RI. Masyarakat dianggap nasabah sampah yang tabungan sampahnya dapat menjadi pemasukan. Sampai saat ini nasabah tabungan sampah tercatat 155 warga. “Masyarakat juga bisa mendapatkan pendidikan bahasa Inggris secara gratis hanya dengan membawa sampah-sampah plastik,” katanya.

Produksi BBA dilakukan melalui pembakaran sampah dengan menggunakan kompor modifikasi. Hasil pembakaran plastik dialirkan melalui tabung penyulingan bernama Tripot 4M yang merupakan kreasi Tri Handoko, guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Madiun, Jawa Timur. Di atas tabung itu terdapat dua bejana bersusun. Bejana bawah untuk mengalirkan BBA setara solar, sedang yang di atas untuk menampung dan menyalurkan BBA setara premium.

Yogi mengaku produksi BBA dari RI masih terbatas karena penyulingan membutuhkan waktu yang relatif lama. Sebanyak 1 kilogram sampah plastik hanya menghasilkan 1 liter BBA. Produksi BBA per bulan rata-rata baru empat liter dan sampah yang terkumpul total 500 kilogram dalam dua bulan terakhir ini. Harga sampah gelas plastik bersih Rp4.200,00/kg, sampah plastik botol Rp2.500,00/kg.

“Kami belum produksi besar. Hanya untuk dua kendaraan operasional kami, yaitu becak motor dan mobil yang sehari-hari dipakai serta lampu penerangan,” katanya.

Kepada Dunia-Energi, Yogi mengaku tugas utamanya adalah pembina masyarakat di Kelurahan Dangdeur. Karena itu, dia mengajak masyarakat, khususnya remaja dan pemuda di RI Subang agar tidak lari ke kegiatan-kegiatan negatif. “Saya jadi Manajer RI Subang tidak dibayar, ini adalah bentuk pengabdian saya kepada daerah tempat lahir saya,” ujar Yogi yang pernah menerima penghargaan sebagai salah satu bhyangakara polisi terbaik dari Polda Jawa Barat pada 2014.

Armand Hukom, Manager Subang Field,  berharap RI Subang bisa memberikan manfaat untuk kemajuan Kabupaten Subang. Keberadaan RI Subang merupakan wajud kepedulian PT Pertamina EP Asset 3 Field Subang kepada masyarakat yang tinggal di sekitar aset Pertamina. Program CSR yang digulirkan perusahaan bertujuan menumbuhkan pemberdayaan masyarakat sekitar terutama dalam hal pengelolaan sampah sekaligus sebagai upaya mengamankan aset Pertamina. “Kami berharap RI Subang bisa mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya,” katanya. (DR)