NEW YORK – Pernyataan Pemerintah Rusia untuk dapat bertemu dengan negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC yang membahas pemangkasan produksi minyak mentah hingga lima persen per negara memicu lonjakan harga minyak pada Kamis (Jumat pagi)

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, naik 92 sen menjadi US$ 33,22 per barel di New York Mercantile Exchange.Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Maret, patokan Eropa, menetap pada US$ 33,89 per barel di London, naik 79 sen dari penutupan Rabu.

Alexander Novak, Menteri Energi Rusia, mengatakan Moskow siap untuk mengambil bagian dalam pertemuan OPEC yang bertujuan untuk membangun kemungkinan koordinasi. “Pembicaraan bisa tentang pemotongan produksi sampai lima persen per negara, sebuah tindakan yang secara tajam akan memperketat pasokan minyak mentah internasional,” kata Novak seperti dikutip kantor berita Rusia.

Julian Jessop, kepala riset komoditas di Capital Economics, mengatakan usulan itu harus dianggap serius karena Rusia dan Arab Saudi masing-masing menghasilkan sekitar 10 juta barel per hari, yang mewakili hampir 20% dari pasokan global. Namun dia meragukan apa pun langkah nyata akan datang dari seruan terbaru untuk tindakan terkoordinasi.

Analis Barclays Research skeptis bahwa pertemuan tersebut akan menghasilkan pemotongan pasokan kredibel. “Jadi, kami melihat ini sebagai tidak lebih dari upaya untuk menggeser sentimen pasar, dan kami tidak berharap bahwa itu akan mengubah ketidakseimbangan fisik pasar.”

“Ada kemungkinan bahwa Rusia sedang menguji situasi untuk mengukur seberapa jauh anggota OPEC akan menanggapi ide pemotongan (produksi),” kata Jason Bordoff, direktur Pusat Kebijakan Energi Global di Columbia University.(AT/ANT)