JAKARTA – Pemerintah akan merevisi regulasi yang mengatur penyediaan dan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) penugasan yang saat ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM.

Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menjadikan premium yang merupakan salah satu BBM penugasan untuk didistribusikan ke seluruh Indonesia. Hal ini untuk menunjang pelaksanaan program BBM satu harga.

“Apapun bentuk penugasannya di seluruh Indonesia supaya satu harga,” kata IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/7).

Menurut Wiratmaja, untuk menjalankan program BBM satu harga, kategori premium harus disamakan di seluruh Indonesia. Saat ini terdapat dua kategori harga, yaitu penugasan dan non penugasan.

Dalam beleid yang diteken Presiden Joko Widodo pada 2014 disebutkan bahwa jenis BBM khusus penugasan merupakan BBM jenis bensin (Gasoline) RON minimum 88 untuk didistribusikan di wilayah penugasan (seluruh wilayah NKRI kecuali DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, DI Yogyakarta, dan Bali). Untuk jenis BBM umum terdiri atas seluruh jenis BBM di luar jenis BBM tertentu dan BBM khusus penugasan.

“Revisi Perpes 19 sedang disiapkan, seluruh Indonesia karena BBM satu harga ditugaskan,” tukas Wiratmaja.

Premium masuk jenis penugasan untuk di luar wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali), dengan begitu harganya ditetapkan pemerintah. Sedangkan untuk jenis bukan penugasan, berlaku di wilayah Jamali penetapan harganya diserahkan ke badan usaha.

Kondisi tersebut membuat adanya perbedaan harga BBM di tanah air, meskipun memeiliki jenis yang sama.

Harry Poernomo, Anggota Komisi VII DPR, sebelumnya mengatakan adanya perbedaan harga BBM dengan jenis yang sama berbahaya karena ada potensi besar terjadi penyelewangan. Selain itu pemerintah juga tidak bisa mengawasi secara langsung penetapan harga BBM yang bukan penugasan meskipun telah diatur mekanisme penetapan harganya.

“Dua harga ini sangat berbahaya, seharusnya memang disamakan harganya agar tidak ada yang bermain,” tandas Harry.(RI)