JAKARTA – Pemerintah terus menjalankan kebijakan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke Elpiji. Untuk konversi minyak tanah, pada tahun ini sudah tercapai 84,5%.

Program konversi minyak tanah ke Elpiji merupakan program pemerintah untuk pengalihan subsidi dan penggunaan minyak tanah oleh masyarakat ke Elpiji melalui pembagian paket perdana berupa tabung ukuran 3 kilogrambeserta isi, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada masyarakat yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Kebijakan ini telah dilaksanakan sejak  2007. Untuk tahun ini,  paket perdana yang akan dibagikan berjumlah 1.128.674 dan dilaksanakan di 6 provinsi yaitu Sumatera Barat, Kalimantan tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi tengah dan Sulawesi Barat. Hingga 17 November, menurut data yang dipublikasikan laman Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Rabu, pembagian paket perdana di daerah-daerah tersebut telah mencapai 84,2%.

Total paket perdana yang telah dibagikan pada tahun ini berjumlah 950.215 paket atau 84,2% dari target yang telah ditetapkan sebesar 1.128.674 paket. Dari jumlah tersebut, paket perdana yang telah dibagikan di wilayah Sumatera Barat mencapai 115.469 paket atau 101,7% dari target sebesar 113.534 paket. Jumlah ini dibagikan ke 64 kecamatan, 427 desa dan 111.059 rumah tangga serta 4.410 usaha mikro.

Sementara untuk Kalimantan Tengah, paket perdana yang dibagikan mencapai 176.593 paket atau 87,55% dari target sebesar 201.715 paket dan disebarkan ke 174.558 rumah tangga dan 2.035 usaha mikro di 50 kecamatan dan 416 desa. Untuk Kalimantan Selatan, telah dibagikan 344.853 paket perdana atau 95,38% dari target 361.557 paket. Paket tersebut dibagikan ke 57 kecamatan, 758 desa dan 333.973 rumah tangga serta 10.878 usaha mikro.

Di Provinsi Sulawesi Utara, seluruh paket perdana telah rampung dibagikan atau 100%. Paket perdana berjumlah 4.967 paket ini, dibagikan di 12 kecamatan, 106 desa dan 4.784 rumah tangga serta 183 usaha mikro.

Sedangkan di Sulawesi Tengah, telah terbagi 291.602 paket perdana atau 82,84% dari target 352.019 paket. Jumlah ini dibagikan ke 113 kecamatan, 1247 desa dan 288.041 rumah tangga serta 3.561 usaha mikro. Di Sulawesi Barat, Pemerintah telah membagikan seluruh paket perdana atau 100% dari target 16.731 paket. Paket perdana ini dibagikan di 10 kecamatan, 80 desa dan 16.659 rumah tangga dan 72 usaha mikro.

Hingga saat ini, konversi mitan ke Elpiji 3 kilogram telah dilaksanakan di 29 provinsi dengan total paket perdana yang telah dibagikan sampai dengan 2014, mencapai 56.071.289 paket. Untuk  2016, rencananya akan dibagikan 1,128 juta paket.

Dibandingkan dengan bahan bakar lain, penggunaan Elpiji  lebih menguntungkan. Secara teori, pemakaian 1 liter minyak tanah, setara dengan pemakaian 0,57 kg gas. Dengan menghitung berdasarkan harga keekonomian minyak tanah dan Elpiji, subsidi yang diberikan untuk pemakaian 0,57 kilogram Elpiji  akan lebih kecil daripada subsidi untuk 1 liter minyak tanah.

Manfaat lain dari penggunaan Elpiji adalah mengurangi kerawanan penyalahgunaan minyak tanah, mengurangi polusi udara di rumah atau dapur, menghemat waktu memasak dan perawatan alat memasak serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. (LH)