JAKARTA – Realisasi serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 Kementerian ESDM sebesar 62,88%  dari anggaran sebesar Rp15,1 triliun. Angka itu naik tipis dari penyerapan anggaran tahun sebelumnya sebesar 50%.

“Tahun 2014 serapan anggaran hanya 50%. Tahun ini kalau semua lancar 63%dari total anggaran Rp15,1 triliun yaitu mencapai lebih dari Rp8 triliun,” kata Menteri ESDM Sudirman Said,  dalam konferensi pers setahun kinerja Kementerian ESDM di Jakarta, Selasa.

Ia menuturkan untuk 2016, pihaknya berkomitmen untuk menggenjot serapan hingga lebih dari 90%  dengan melakukan persiapan matang dan terencana. Persiapan tersebut berupa percepatan pelaksanaan APBN 2016 tujuh bulan lebih cepat agar realisasi pembangunan infrastruktur lebih cepat. “Desember seluruh belanja barang sudah ditenderkan kecuali yang swakelola. Januari kontrak pertama. Februari tandatangan kontrak kedua. Kami dorong kesibukan di Juli-November,” kata dia.

Ia mengatakan paket lelang yang dipercepat tahap satu sebanyak 299 paket, tahap dua sebanyak 87 paket dan tahap tiga 86 paket. Jika anggaran berhasil terserap dengan baik pada 2016, ujar dia, maka kementerian tersebut akan mengusulkan penambahan anggaran.

Sementara untuk capaian selama 2015, Sudirman memaparkan untuk sektor migas, perbaikan yang sudah dilakukan adalah menggeser beban subsidi BBM dari sektor konsumtif ke produktif, mengefisienkan rantai pasok BBM dengan membubarkan Petral, menata kelola kilang drngan pembangunan kilang barundan mengambil alih kilang PT Trans Pacific Petroleum Indotama serta meningkatkan kapasitas penyimpanan BBM sebesar 20%.

Untuk sektor ketenagalistrikan, Kementerian ESDM melakukan fasilitasi, regulasi dan pengawasan ketat untuk program 35 ribu MW dan penyelesaian 7.400 MW.

Selanjutnya, pembenahan sektor mineral dan batu bara dengan penataan izin usaha pertambangan dan hilirisasi sektor tambang dan mineral. Terakhir untuk sektor EBT, Kementerian ESDM membentuk Centre of Excellence Energi Bersih dengan menjadikan sejumlah wilayah percontohan energi bersih.

Total investasi sektor ESDM per November 2015 sebesar Rp29,4 miliar. Rinciannya adalah sektor EBT Rp2,3 miliar, migas Rp13,6 miliar, ketenagalistrikan Rp8,06 miliar, dan minerba Rp5,51 miliar. Kementerian ESDM, dalam rangka mencapai target di semua sektornya, berupaya menyelesaikan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). RUEN ditempatkan sebagai pedoman untuk menyatupadukan pembangunan energi nasional dalam rangka menciptakan kemandirian dan kedaulatan energi ke depan.

“Ketersediaan energi, akses masyarakat terhadapnya pada harga yang terjangkau dan berkelanjutan dengan tetap memperhatikan keselamatan lingkungan hidup, adalah maksud dari disusunnya RUEN,” ujar Menteri ESDM.(LH)