Rig Maera, yang akan digunakan untuk pemboran eksplorasi migas di Papua Barat.

Rig Maera, yang akan digunakan untuk pemboran eksplorasi migas di Papua Barat.

SORONG – Total E&P Indonesia West Papua pada minggu keempat Juni 2013, bertekat memulai pemboran satu sumur “Anggrek Hitam-1x” di Blok “Southwest Bird’s Head”, Papua Barat. Ratusan warga lokal bakal dilibatkan dalam proyek eksplorasi minyak dan gas (migas) itu.   

District Manager Total E&P Indonesia West Papua, Avep Disasmita menyebutkan, operasi pengeboran diperkirakan akan berlangsung selama dua setengah bulan. Beberapa perusahaan skala lokal dan nasional, sudah ditunjuk untuk melakukan berbagai persiapan, terkait rencana pengeboran itu.  

Perusahaan lokal dan nasional yang terlibat diantaranya PT Modern, sebuah perusahaan kontraktor lokal di Papua Barat, yang mempekerjakan 120 penduduk setempat. PT Modern bertugas membersihkan lahan untuk lokasi pengeboran. Selain itu ada PT Onasis, yang mempekerjakan 36 penduduk setempat.

Kontraktor pengeboran nasional, PT Apexindo, ditunjuk sebagai pelaksana pemboran. Apexindo akan mengoperasikan “Rig Maera” dan mempekerjakan 16 penduduk setempat.

“Secara keseluruhan dalam kegiatan persiapan eksplorasi ini, Total mencapai 124.500 jam kerja, dan 150 hari kerja tanpa ada kehilangan waktu karena kecelakaan selama tahap persiapan lokasi,” jelas Avep.

Rig Maera, sebuah rig pengeboran jenis swamp barge,  telah dikirim dari Kalimantan Timur pada 5 Juni 2013 lalu, dan tiba di lokasi pemboran, Tanjung Tanjung Suabor, Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat, pada 17 juni 2013.

Sesuai adat masyarakat setempat, kata Avep, untuk menyambut kedatangan rig Maera diadakan upacara adat pada 17 Juni 2013, yang melibatkan sekitar 200 warga lokal dari dua suku utama pemegang hak ulayat di wilayah tersebut.  

Hak pengelolaan pada Blok migas Southwest Bird’s Head saat ini dipegang oleh Total E&P Indonesia West Papua dengan Participating Interest 90%, dan PT Indika Energy Tbk 10%.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)