JAKARTA – Keseimbangan baru dinilai diperlukan dalam tatanan pasar minyak dan gas (migas) ke depan, sehubungan dengan berubahnya situasi demand dan supply akibat tekanan harga minyak dunia.

Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan pasar akan dibanjiri supply, teknologi baru akan bermunculan untuk energi baru, dan semua negara sedang bergerak untuk mencari solusi bagi ketahanan energinya.

“Karena itu, yang terbaik adalah jika semua pihak secara transparan membuka diri, berdialog dalam suasana saling percaya untuk mencari solusi bersama,” ungkap Sudirman dalam panel bersama Sekjen OPEC Abdalla Salem el-Badri dan Menteri Energi UAE Suhail Al-Mazrouei.

Menurut Sudirman, dalam situasi sulit, ketika satu pihak mengambil manfaat terlalu banyak, pasti akan memancing reaksi pihak lain untuk mengambil manfaat. “Dari pada saling merugikan lebih baik berdialog dan mencari pola kerja sama yang sustainable,” tutur dia.

Tren yang akan berlangsung ke depan adalah perlombaan meningkatkan efisiensi, antara lain dengan mengurangi peran midle man dalam mata rantai pasokan, dari hulu hingga ke hilir.

Menteri ESDM, Sudirman Said hari ini menyelesaikan kunjungan kerjanya di Timur Tengah. Tiga negara yang dikunjungi adalah Qatar, Uni Emirat Arab, dan Saudi Arabia.

“Kunjungan kerja ini untuk mengkonkritkan rencana kerja sama investasi yang telah dirintis pada waktu Presiden Jokowi berkunjung ke Timur Tengah bulan September lalu, ” tutur staf khusus Menteri ESDM, Nizar Suhendra.(RA)