JAKARTA– PT Timah Tbk (TINS), emiten pertambangan timah milik negara, menjalin kemitraan dengan Yunnan Tin, perusahaan timah asal Tiongkok dalam pemrosesan timah, khususnya untuk industri berbahan kimia dan pengembangan usaha serta pemanfaatan sumber daya timah.

Kerja sama itu dituangkan dalam Perjanjian Kerangka Kerjasama Strategis (The Strategic Cooperation Framework Agreement) yang diteken oleh Direktur Utama Timah Riza Pahlevi bersama Presiden Yunnan Tin Group Zang Tao di Kunming, Tiongkok, pada Kamis (14/9) pekan lalu.

Siaran pers Timah yang dikutip Antara menyebutkan isi kerja sama itu mengenai pemrosesan timah, khususnya untuk industri berbahan kimia serta pengembangan usaha dan pemanfaatan sumberdaya timah. Kerja sama tersebut menarik perhatian karena keduanya adalah pelaku utama pertimahan dunia. PT Timah adalah BUMN produsen timah nomor dua terbesar, sedangkan Yunnan Tin nomor satu.

Dalam beberapa bulan terakhir, harga timah secara umum stabil antara US$18.500 – US$21.000, namun sejumlah reformasi sisi penawaran di China terus berdampak pada produksi logam. Hal ini juga diperkirakan berdampak terhadap industri timah dunia. Permintaan dan harga timah juga diperkirakan terpengaruh dalam jangka menengah oleh perkembangan ekonomi dan keuangan global.

Riza menjelaskan Timah saat ini berupaya mengembangkan teknologi penambangan timah dalam upaya untuk konsisten mencari dan menjaga pasokan material.

“Performa Timah melesat berkat strategi operasi yang baik, diantaranya dengan adanya penemuan sumberdaya dan cadangan baru, baik itu di wilayah darat maupun laut serta perbaikan sistem manajemen kemitraan,” ujar Riza.

Hingga semester I 2017, Timah mencatat kinerja yang sangat positif. BUMN yang bergerak di bidang industri penambangan timah ini mampu meningkatkan labanya dari minus Rp32,88 miliar pada semester I 2016 menjadi laba Rp150,65 miliar. Kenaikan yang mencapai 5,5 kali lipatini menempatkan Timah sebagai salah satu emiten tambang dengan prospek menarik pada 2017.

Performa positif laba Timah juga didukung oleh peningkatan kinerja operasional dan kinerja finansial. Untuk kinerja operasional pada semester I 2017, Timah mampu mencatatkan peningkatan produksi bijih timah sebesar 16.078 ton, atau naik 76,52% dibandingkan periode yang sama 2016 lalu 9.108 ton. Produksi logam timah naik 56,56% menjadi 14.905 Mton dibandingkan semester pertama tahun 2016 sebesar 9.520 Mton. Adapun penjualan logam timah tercatat 14.404 Mton atau naik 23,30% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar 11.682 Mton. (dr)