JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dipastikan akan menggeser beberapa program kerja 2016 ke tahun depan akibat pemangkasan anggaran. Sektor minyak dan gas menjadi salah satu sasaran pemangkasan.

Proyek pembangunan tangki LPG (Liquified Petroleum Gas) yang rencananya akan dibangun di wilayah Ambon, Maluku; Nusa Tenggara Timur; dan Papua.

“Kalau investasi per lokasi kan berbeda, karena kalau beda ukuran dan beda lokasi dan ketersediaan lahan, pasti kapasitas dan harganya beda-beda juga, mingkin kisaran sekitar Rp40 miliar-Rp 50 miliar, tergantung lokasi,” kata IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM.

Dia menjanjikan  meskipun akan tertunda, pengembangan program tersebut akan dipercepat tahun depan, sehingga bisa mengejar ketertinggalan dari jadwal yang sebelumnya telah disusun.

Anggaran Kementerian ESDM dipangkas sebesar Rp900 miliar, sebagai bagian dari pemangkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016.

Menurut Wiratmaja, penundaan progran hanya akan menyasar pada program yang baru FEED (Front End Engineering Design). Penundaan tidak akan terjadi di program yang sudah berjalan. “Yang sudah konstruksi tidak akan ditunda, seperti jargas (jaringan gas), pipa, dan lain-lain,” tandasnya.(RI)