JAKARTA – Keberadaan batu bara yang lokasinya bervariasi di Indonesia, harus dilihat manfaat dari penggunaannya, baik batu bara thermal maupun yang lain.

“Economic of scale for the best benefit to the country menjadi penting,” kata Tino Ardhyanto, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), kepada Dunia Energi.

Pasokan batubara untuk domestik tahun depan diperkirakan capai 150 juta ton

Menurut Tino, proyek pembangunan pembangkit 35 ribu megawatt (MW) menjadi agenda utama bagi para produsen batu bara di tengah kondisi harga komoditas yang masih berfluktuasi.

“Batu bara mempunyai peran yang penting di dalamnya terutama untuk PLTU (pembangkit listrik tenaga uap). Seluruh pemangku kepentingan harus dapat bersinergi mendukung rencana pemerintah yang baik ini,”  kata dia.

Tino menekankan, perlu ada kesepahaman bahwa akses terhadap ketersediaan listrik adalah bagian dari pengentasan kemiskinan.

“Yang penting adalah mau diapakan dan bagaimana kita akan mengelola keberadaan batu bara Indonesia yang bervariasi ini untuk manfaat sebesar-besarnya sesuai apa yang diamanahkan dalam UUD45,” tandas Tino.(RA)