JAKARTA – PT Elnusa Tbk (ELSA), emiten jasa minyak dan gas terintegrasi, memproyeksikan kinerja keuangan pada semester kedua akan meningkat jika dibanding raihan semester pertama 2017 seiring telah berjalannya sejumlah proyek utama yang digarap perseroan. Pada semester I, Elnusa tercatat membukukan pendapatan Rp1,99 triliun dan laba bersih sebesar Rp14,44 miliar.

“Kami sangat optimistis karena proyek-proyek besar sudah berjalan dengan baik sesuai rencana dan jadwal yang telah disepakati dengan klien,” ujar Budi Rahardjo, Rabu (4/10).

Proyek yang digarap Elnusa antara lain survei seismic 3 D di Papua Barat yang saat ini telah mencapai 25% tahapan pekerjaan dan diproyeksikan hingga akhir 2017 akan mencapai 60%. Begitu pula dengan proyek seismic lepas pantai dengan menggunakan kapal seismic ELSA Regent di Laut Andaman, Aceh dan telah diselesaikan lebih dari 50% pekerjaan.

Di bidang jasa hulu migas, salah satu peralatan pemboran Elnusa, yakni Modular Rig berkapasitas 1600 HP yang sejak awal 2016 lalu terkena dampak lesunya aktivitas mias, mulai kuartal ketiga juga telah menggeliat untuk melakukan pekerjaan pemboran sumuer eksplorasi di Kalimantan Timur.

Menurut Budi, berjalannya proyek-proyek eksplorasi dan penemuan cadangan baru juga merupakan indikasi positif menggeliatnya kegiatan migas.

“Harapan kami, ke depan akan semakin banyak peluang yang terbuka bagi kami untuk mendapatkan banyak pekerjaan yang bisa digarap,” kata Budi dalam keterangan tertulisnya.
Selain bisnis jasa asset based, pada 2017 Elnusa juga menggenjot pertumbuhan bisnis jasa non-asset based melalui jasa engineering, procurement, construction, operation and maintenance (EPC-OM).

Budi mengatakan pasar dan pertumbuhan bisnis ini menggiurkan dengan margin yang moderat, terbukti sepanjang tahun ini Elnusa telah mengantongi beberapa proyek operation and maintenance bernilai besar dan berjangka waktu panjang. Pekerjaan yang diraih Elnusa di antaranya adalah di Papua untuk lima tahun dan Sumatera Selatan untuk tiga tahun.

“Jasa EPC-OM akan terus dikembangkan Elnusa pada tahun-tahun mendatang sebagai strategi memperluas skala kompetensi jasa di bidang energi dari hulu hingga hilir,” ungkap Budi.

Selain perbaikan kinerja operasional di bisnis jasa hulu energi, khususnya migas, Elnusa juga ditopang jasa hilir migas yang dikelola anak usahanya, PT Elnusa Petrofin. Dalam dua tahun terakhir, kinerja jasa hilir migas yang bergerak di bidang jasa transportasi dan logistic BBM terbilang memuaskan.

Menurut Budi, pada tahun ini dan juga tahun depan, Elnusa tetap optimistis dengan pertumbuhan jasa hilir migas, mengingat pasar yang makin berkembang seiring program pemerintah di bidang pemerataan distribusi energi dan kebutuhan masyarakat akan BBM yang meningkat.  “Tentu hal itu pada akhirnya akan berdampak positif terhadap kinerja Elnusa secara konsolidasi,” tandas Budi.(AT)