JAK

Lapangan Duri, Riau.

ARTA – PT Chevron Pacific Indonesia telah memulai pengembangan lapangan minyak Duri Utara Area 13. Proyek injeksi uap senilai USD 500 juta ini ditargetkan bakal menambah produksi sebanyak 17.000 barel minyak per hari (Barrel Oil Per Day/BOPD).

Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia, Abdul Hamid Batubara menjelaskan, proyek yang diberi nama North Duri Development (NDD) Area13, Riau ini telah resmi dimulai pada Sabtu, 25 Oktober 2012.

“Saat produksi puncak, tambahan produksi minyak yang akan diperoleh dari Duri bisa mencapai 17.000 barel per hari,” jelasnya. Ia menambahkan, proyek NDD Area 13 ini sendiri akan memiliki 539 sumur baru. Terdiri atas 358 sumur produksi, 145 sumur injeksi uap, dan 36 sumur observasi temperatur.

“Lapangan minyak Duri merupakan kisah sukses yang luar biasa baik bagi Chevron maupun Indonesia.  Melalui penerapan teknologi terkini dan investasi yang kami lakukan terus menerus, kami telah dapat memperpanjang usia lapangan minyak tersebut dan mampu meningkatkan jumlah minyak yang dapat diproduksikan,” papar Jeff Shellebarger, Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit.

“Pengembangan dari proyek injeksi uap yang sangat sukses di Duri ini membuktikan sejarah panjang keberadaan kami di Indonesia, yang merupakan wujud kemitraan dengan Pemerintah Indonesia untuk secara efisien menghasilkan minyak mentah Indonesia, gas alam serta sumber energi panas bumi, “ kata Hamid menimpali.

Menurutnya, NDD Area 13 menyusul keberhasilan proyek pengembangan NDD Area 12, yang telah selesai pada 2009 dan berhasil menambah 40.000 BOPD produksi minyak lapangan Duri.

Dengan begitu, kata Hamid lagi, lapangan Duri merupakan salah satu lapangan minyak dengan injeksi uap terbesar di dunia, yang telah mampu memproduksi hingga 2 miliar barel minyak sejak pertama kali teknologi tersebut diterapkan.

Ia pun menyebutkan, kemitraan Chevron dengan Indonesia telah berlangsung selama 88 tahun, dan saat ini 6.400 karyawan Chevron yang merupakan putra-putri Indonesia, terlibat secara penuh dalam aktivitas eksplorasi, pengembangan dan produksi minyak, gas alam serta panas bumi untuk kepentingan bangsa.

Perusahaan minyak yang berkantor pusat di San Ramon, California, Amerika Serikat ini juga telah mampu menghasilkan lebih dari 40% produksi minyak nasional, yang dihasilkan dari lapangan-lapangan minyak di Riau, gas alam dari sumur lepas pantai di Kalimantan Timur, serta menghasilkan separuh dari kapasitas energi panas bumi dari proyek panas bumi di Jawa Barat.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)