JAKARTA – Pemerintah terus mengejar penuntasan berbagai proyek minyak dan gas yang sempat terkendala selama beberapa tahun, salah satunya proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) Lapangan Bangka karena produksi gasnya bisa dimanfaatkan untuk percepatan industri di Kalimantan.

“Masih dibicarakan. Ke kalimantan ya, ke Bontang kan ada industri juga,” ujar Muliawan Haji, Deputi Bidang Pengendalian Operasi SKK Migas di Kantor Kementerian Kelautan Perikanan, Senin (22/8).

Lebih lanjut, Muliawan menyatakan lapangan Bangka ditargetkan bisa langsung berproduksi maksimal pada September mendatang. “Sejak 17Agustus, masih ramp up. Full-nya September Insya Allah,” tukasnya.

Jadwal produksi Lapangan Bangka di Blok Rapak sendiri sebanarnya telah molor dari target awal yang sudah ditentukan, yakni Juni-Juli 2016 yang diakibatkan lambatnya proses teknis persiapan produksi.

Chevron Indonesia Company memiliki 62% kepemilikan di proyek Bangka. Proyek ini telah memiliki rancangan unit produksi terapung berkapasitas 115 juta kaki kubik (MMSCFD) gas alam dan 4.000 barel kondensat per hari.(RI)